Jakarta, CNN Indonesia -- Pengusaha Elon Musk yang mendirikan perusahaan perakit wahana antariksa SpaceX telah lama bermimpi ingin menguasai planet Mars sebagai tempat berhuni makhluk hidup di masa depan. Ia tampaknya tidak main-main mengenai harapannya itu.
Seringkali ucapan Musk mengundang perhatian, salah satunya mengenai rencana kehidupan di Mars yang ingin ia capai dalam waktu dekat.
Musk yang terkesan ingin buru-buru hengkang dari Bumi ini menyiratkan ia tidak ingin menghembuskan nafas terakhirnya kelak di planet ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika Anda harus memilih tempat untuk mati kelak, maka Mars bukan pilihan yang buruk," ucapnya saat menghadiri acara Code Conference, seperti dikutip situs Vice.
Selain itu, Musk juga secara antusias membeberkan soal rencana kolonisasinya ke Mars.
Musk berencana mengirim roket buatan SpaceX sendiri ke Mars pada 2018 dan disusul oleh perpindahan peradaban manusia pada tahun 2025.
Namun Musk menyiratkan bahwa ia tidak akan menjadi manusia pertama yang menyambangi Mars saat SpaceX siap mengangkut awak manusia ke Planet Merah itu.
"Saya akan berangkat secepatnya," begitu jawabnya.
Pada akhir April lalu, Musk memang sempat mengumumkan rencana penerbangan pesawat antariksa nirawak Dragon hasil rakitan SpaceX ke Mars pada 2018.
SpaceX kabarnya juga menjalin kemitraan dengan NASA untuk mewujudkannya, di mana NASA akan berperan dalam mendukung hal teknis peluncuran pesawat tanpa dukungan finansial.
Sementara belum lama ini SpaceX mempublikasikan daftar biaya muatan menuju Planet Merah menggunakan roket Falcon.
Dijabarkan oleh SpaceX, muatan maksimal berbobot 4.020 kilogram menuju Mars akan diangkut oleh Falcon 9 dan memakan biaya sekitar US$62 juta atau setara Rp816 miliar.
Sementara untuk pasokan dengan berat maksimal 13.600 kilogram akan dibebankan biaya sebesar US$90 juta atau sekitar Rp1,1 triliun menggunakan roket Falcon Heavy.
(tyo)