Pilih Keluar dari Uni Eropa, Warga Inggris Cari Dampak Brexit

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Senin, 27 Jun 2016 13:43 WIB
Meski hasil referendum Brexit telah dikeluarkan, masih banyak warga Inggris yang mungkin tak paham soal Referendum Brexit dan mencaritahu di Google.
Ekspresi Warga Inggris usai hasil referendum Brexit ( REUTERS/Toby Melville)
Jakarta, CNN Indonesia -- Warga Inggris telah mengejutkan dunia dalam pilihan referendum mereka yang mayoritas ingin meninggalkan Uni Eropa. Setelah memilih, ternyata banyak warga yang bertanya di Google implikasi keluar dari Uni Eropa.

Mesin pencari Google melalui Google Trends mencatat peningkatan tajam dari penelusuran orang-orang Inggris terkait hasil pemungutan suara Referendum Brexit.

Setelah hasil referendum dirilis, Google mencatat banyak pula warga Inggris yang menuliskan pertanyaan dasar mengenai implikasi suara. Peringkat pertama ditempati oleh penelusuran "What does it mean to leave EU?"

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dan yang paling mencengangkan, posisi kedua adalah penelusuran yang menanyakan "What is the EU?" yang seakan mereka ingin mengetahui lebih lanjut soal blok Uni Eropa, dan posisi ketiga ada penelusuran soal daftar anggota di UE.

Selebihnya, Google Trends mencatat ada pertanyaan susulan yang kurang lebih berisi apa yang akan terjadi jika Inggris hengkang dari UE dan jumlah negara anggota di UE.

Perhitungan Referendum Brexit dari 98 persen distrik yang telah dihitung seantero Britania Raya menghasilkan sebanyak 51,82 persen suara yang menyatakan "keluar", sedangkan 48,18 persennya menginginkan "tetap".

(Dok. Google Trends via Twitter)

Sebelum hasil Brexit diumumkan, warga Inggris sudah lebih dulu Googling sekitar pukul 1.00 dini hari waktu setempat, atau delapan jam setelah pemungutan suara ditutup.

Dari sana tercatat oleh Google Trends bahwa penelusuran "what happens if we leave the EU" meningkat lebih dari tiga kali lipat. Posisi tertinggi mengenai pertanyaan seputar Brexit kala itu adalah "How do I vote in the EU Referendum?"

Posisi kedua ditempati oleh penelusuran yang berbunyi, "What is 'Brexit'?"


Masalah imigrasi menjadi isu utama referendum keluarnya Inggris dari Uni Eropa, mengalahkan permasalahan ekonomi. Menurut survei Ipsos Mori, lebih dari 50 persen pendukung Brexit mengutip isu imigrasi sebagai salah satu alasan utama dukungan mereka.

Jumlah imigran di Inggris tahun 2015 mencapai 333 ribu orang, selalu naik 100 ribu setiap tahunnya sejak 1998. Akibat gelombang imigrasi yang masif ini, komunitas Inggris berubah, sistem perumahan dan layanan publik juga diperluas. Menurut kelompok sayap kanan Inggris, para imigran membuat warga asli kesulitan mendapatkan kerja dan kebudayaan asli berubah.

Usai referendum yang memenangkan "keluar" dari UE, para ekspatriat Eropa di Inggris terancam dideportasi.

Kekhawatiran lebih besar dialami oleh para pendatang dari negara non-UE. Inggris sejauh ini telah memperketat jumlah pendatang dari negara Eropa, usai referendum peraturan diperkirakan akan lebih mencekik lagi.

(tyo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER