Jakarta, CNN Indonesia -- Game Pokemon Go seakan sudah menjadi bagian dari gaya hidup kebanyakan orang. Maraknya gamer yang tersebar di berbagai tempat untuk berburu Pokemon, membuat sang pengembang Niantic Inc. mengumpulkan pendapatan tinggi.
Sebuah peranti lunak AppInstitute yang mampu melacak secara
real time, dimanfaatkan untuk memantau pendapatan yang dihasilkan dari Pokemon Go setiap gamer membuka aplikasinya.
Situs Android Authority mewartakan, dalam jangka dua menit gamer membuka aplikasi Pokemon Go, Niantic mengantongi pendapatan kasar sebesar US$22 ribu atau sekitar Rp287 juta. Artinya tiap menit menghasilkan Rp 143 juta.
Kemudian AppInstitute juga memaparkan, dibutuhkan sekitar empat menit untuk melampaui angka pendapatan US$40 ribu atau setara Rp523 juta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, AppInstitute juga berhasil mengkalkulasikan rata-rata waktu yang dihabiskan pengguna perangkat iOS ketika bermain Pomeln Go, yakni 30 menit. Sementara pengguna aktif harian Pokemon mencapai 24 juta user.
Angka tersebut diyakini telah mengalahkan waktu yang digunakan untuk memainkan aplikasi Facebook dan Snapchat.
Pokemon Go secara resmi telah hadir di Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Inggris, Jerman, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Yunani, Greenland, Hungaria, Islandia, Irlandia, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Malta, Belanda, Norwegia, Polandia, Romania, Slovakia, Slovenia, Swedia, dan Swiss.
Perusahaan Niantic di balik pengembangan Pokemon Go menjanjikan kehadiran game itu "relatif segera" di 200 negara lain. Tetapi sebelum itu, Niantic berkata kepada Reuters, mereka sedang bekerja keras memperkuat kapasitas server Pokemon Go.
(tyo)