Jakarta, CNN Indonesia -- Perangkat pintar headset HoloLens hasil gubahan Microsoft akhirnya mulai dijual untuk para konsumen. Namun, penjualan tersebut belum menjangkau skala global.
Microsoft mengusung konsep campuran dunia nyata (
real world) dengan dunia digital (
virtual world) untuk HoloLens. Konsep ini disebut Microsoft sebagai
mixed reality capture atau MRC.
Awalnya Microsoft hanya menjual HoloLens untuk para pengembang aplikasi pada Maret lalu. Kemudian perusahaan teknologi ini memutuskan menjualnya untuk konsumen di Amerika Serikat dan Kanada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui situs resmi Microsoft, perusahaan mengumumkan bagi siapa saja yang tertarik membeli HoloLens kini sudah tidak perlu lagi mengajukan
developer application.
HoloLens Microsoft dibanderol US$3.000 atau setara Rp39,4 juta.
"Kami telah melayani pemesanan untuk gelombang pertama pengembang dan hari ini saya senang untuk mengumumkan kami memperluas program penjualan," tulis salah satu eksekutif Microsoft, Alex Kipman, di blog perusahaan.
HoloLens yang dijual Microsoft kepada konsumen tidak berbeda dengan yang selama ini disediakan untuk para pengembang.
Headset canggih ini berbeda dengan perangkat
virtual reality (VR) yang selama ini sudah menjamur seperti Oculus Rift, Samsung Gear VR, hingga HTC Vive.
Kebanyakan headset VR masih harus bergantung pada perangkat mobile seperti ponsel pintar atau komputer untuk beroperasi. Sedangkan HoloLens bisa beroperasi secara mandiri.
Microsoft sebelumnya juga sudah bekerjasama dengan badan antariksa NASA agar memanfaatkan HoloLens untuk dicobakan di luar angkasa dan memperbaiki instrumen ilmiah di sana.
[Gambas:Youtube] (tyo)