Jarvis Store, Startup Bali Penyedia Platform Toko Online

Aditya Panji | CNN Indonesia
Rabu, 10 Agu 2016 13:13 WIB
Startup asal Bali ini menyediakan content management system untuk melakukan perdagangan elektronik. Di dalamnya sudah ada fitur pembayaran dan pengiriman.
Pendiri sekaligus CEO Jarvis Store, Firnaot Moerdowo. (CNN Indonesia/Aditya Panji)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penyedia platform content management system (CMS) perdagangan elektronik (e-commerce) Jarvis Store asal Bali mengaku saat ini telah memiliki 25.000 pelanggan sejak layanan mereka diluncurkan ke publik pada Desember 2013.

Dari 25.000 pelanggan itu, sekitar 65 persen memilih untuk berlangganan paket berbayar Starter senilai Rp99.000 per bulan. Dan sisanya memilih paket Premium seharga Rp199.000 dan Rp499.000 per bulan.

Jarvis Store didirikan oleh tiga pemuda Bali, dan mulai dirintis ketika mereka sedang kuliah teknologi informasi di Universitas HELP, Kuala Lumpur, Malaysia. Mereka adalah Frianto Moerdowo yang kini menjabat sebagai CEO, lalu Kadek Agus Yusida dan Putu Gusindra Divanatha.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pelanggan ini kebanyakan berasal dari pulau Jawa yang didominasi oleh pebisnis di sektor fesyen.

CEO Jarvis Store Firnaot Moerdowo mengatakan, ide awal mendirikan bisnis ini adalah membantu individu ataupun usaha kecil menengah meningkatkan penjualan mereka dengan toko online.

Jarvis Store sejatinya bekerja seperti Blogspot, tetapi khusus untuk e-commerce. Layanan mereka telah menyediakan hosting, sehingga pengguna cukup mendaftarkan toko, memilih paket berlangganan, dan tampilan antarmuka.

Di Indonesia, Jarvis bersaing dengan Sirclo dari Jakarta dan Jejualan dari Yogyakarta. Sementara di ruang global, Jarvis bersaing dengan Shopify juga Prestashop.


Paket berlangganan terendah di Jarvis Store, yang dibanderol Rp99.000 per bulan, menyediakan ruang penyimpanan data 500 MB, stok 200 produk, bandwidth tanpa batas, laporan lengkap dan statistik order, produk, dan pembayaran. Untuk mendapatkan tampilan dengan desain yang baik, pengguna harus berlangganan ke paket di atasnya.

Di dalam sistem Jarvis Store telah tersedia berbagai fitur metode pembayaran dengan transfer bank, kartu kredit, sampai dengan PayPal. Ada pula fitur pengiriman barang yang telah bekerjasama dengan JNE sampai Pos Indonesia.

“Kami telah bermitra dengan payment gateway besar dari Indonesia, seperti Veritrans, Doku, dan iPaymu,” ujar Frianto saat ditemui di sela acara Google for Indonesia di Jakarta, Selasa (9/8).


Kesuksesan Jarvis Store yang meraih banyak pelanggan dan keberhasilan mendulang pendapatan membuat mereka terpilih dalam program akselerasi startup Google Launchpad Accelerator tahap kedua dari Indonesia, yang diberangkatkan ke markas Google di Mountain View, California, pada pertengahan Juni selama dua pekan.

Di sana, Frianto berkata Jarvis Store dibimbing oleh mentor terpilih untuk melakukan validasi pasar dan meningkatkan user interface (UI) dan user experience (UX). Mereka juga disarankan untuk memperbanyak jumlah karyawan agar bisa melaju lebih kencang.

Dalam Launchpad Accelerator, Google membantu memberi dana tanpa kepemilikan saham di Jarvis Store dan kredit untuk memakai sejumlah produk teknologi Google.


Kini, Jarvis Store digawangi oleh 15 karyawan yang kebanyakan adalah pemrogram komputer. Mereka sedang dalam tahap perekrutan karyawan baru untuk posisi pemrogram komputer, penjualan dan pemasaran, juga pengembangan bisnis untuk mengejar target memiliki 500.000 pelanggan di tahun 2018.

Pada 2015 lalu, Jarvis Store telah mendapat investasi berkala dari Telkom melalui Metra Digital Innovation (MDI) dan investor dari China untuk mengembangkan bisnis. (adt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER