Gerakan 1.000 Startup Jaring Minat 4.000 Peserta

Aditya Panji | CNN Indonesia
Selasa, 02 Agu 2016 05:41 WIB
Setelah membuka pendaftaran peserta, Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital menggelar kegiatan perdananya yang disebut Ignition di Universitas Trisakti.
200 peserta dari Jakarta mengikuti acara Ignition yang berlangsun di Universitas Trisakti, Jakarta, pada 30 Juli 2016. (Dok. Kibar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah membuka pendaftaran peserta, Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital menggelar kegiatan perdananya yang disebut Ignition pada Sabtu, 30 Juli lalu, di Auditorium Pascasarjana, Universitas Trisakti, Jakarta.

Lebih dari 4.000 orang dari seluruh Indonesia telah mendaftar secara online di reg.1000startupdigital.id. Untuk acara Ignition di Jakarta kemarin, penyelenggara telah menyaring 200 peserta yang dinilai memiliki potensi.

Pendaftaran Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital masih terus dibuka untuk calon peserta yang ingin mengikuti program ini di kota lain, maupun di Jakarta untuk tahap berikutnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Untuk melahirkan 1.000 startup digital, strategi yang dijalankan adalah dengan mentoring dan pembinaan intensif melalui tahapan-tahapan sistematis di 10 kota pertama yang memiliki infrastruktur serta pondasi digital yang kuat,” kata Yansen Kamto, CEO Kibar selaku penggagas Gerakan Nasional 1000 Startup Digital.

Langkah pertama yang disebut Ignition merupakan kegiatan seminar dengan menghadirkan beberapa pembicara yang sudah mumpuni di bidang teknologi, kreatif, maupun startup. Tujuannya, memotivasi peserta untuk turut menyelesaikan masalah di sekitarnya dengan basis teknologi.

Pada sesi pertama topik yang diambil adalah “Don’t Start A Business, Solve a Problem” yang memaparkan tentang bagaimana membangun startup yang dimulai dari mengubah masalah menjadi peluang bisnis.

“Karena kita harus bantu orang untuk cari solusi atas permasalahan mereka. Kalau kita tidak mulai dari membantu memecahkan masalah artinya kita paksa orang. Tidak ada yang mau dipaksa,” ungkap salah satu pendiri Tokopedia, Leontinus Alpha Edison, yang berbicara dalam sesi panel pertama Ignition Jakarta.


Sesi kedua hadir dengan topik “Building The Startup Mindset.” Dalam sesi ini peserta diajak untuk memahami pola pikir pendiri sebagai modal utama sebelum membangun startup.

Dalam menciptakan sebuah startup, dibutuhkan mentalitas untuk mampu menghadapi tantangan-tantangan yang akan dihadapi oleh seorang pendiri startup. Pada sesi ini yang jadi pembicara adalah CEO Urbanhire Benson Kawengian, CEO HijUp Diajeng Lestari, dan pendiri Makedonia Dina Kosasih.

Berikutnya dilanjutkan dengan sesi ketiga yang membahas tentang “Collaborate to Create Innovation.” Di sini ditekankan bagaimana pentingnya kolaborasi untuk menciptakan solusi serta pentingnya peran anak muda dalam memberikan solusi.

Dalam sesi ini, CEO Bang Joni Diatce G. Harahap, CEO Reblood Leonika Sari, Head of IT Development Jakarta Smart City Prasetyo Andy Wicaksono, membagi ilmunya kepada para peserta.


Sesi panel yang tak kalah penting adalah sesi dengan topik “Coworking Space and The Future of Working.” Peserta akan mendapatkan ilmu mengenai coworking atau kantor bersama sebagai cara dan budaya baru dalam bekerja untuk menumbuhkan kolaborasi dan inovasi.

“Entrepreneurship adalah kunci Indonesia menjadi lebih baik. Coworking bisa sebagai platform untuk menciptakan aspirasi untuk mendukung kolaborasi,” ungkap Faye Alund, Co-founder Kumpul.co, sebuah coworking space di Bali dan juga pembicara dalam sesi panel keempat ini.

Budaya ini semakin lumrah dilakukan oleh startup karena dapat mendorong kolaborasi dengan berbagai orang dari latar belakang yang berbeda, yang akhirnya dapat memunculkan inovasi di berbagai bidang secara terus-menerus. Pembicara dalam panel ini tak hanya Faye Alund, hadir juga Co-founder Coworkinc, Dian Hasan dari Coworkinc, dan CEO Co&Co Ongky Andi Saptari.

Dengan tema “Flourishing The Next Generation of Global Startup Founder,” diharapkan para peserta yang hadir di sesi panel kelima bisa menjadi wirausahawan muda yang membangun startup berkualitas, yang mampu bersaing di ranah global.


Untuk mewujudkan Indonesia sebagai ‘The Digital Energy of Asia’, dibutuhkan lebih banyak contoh anak muda yang sudah membangun startup dan berpengalaman menjajal panggung internasional, dan bisa menginspirasi tumbuhnya lebih banyak pendiri dengan ide dan inovasi yang bisa mengubah Indonesia menjadi pemimpin teknologi dunia. Pembicara yang berbagi ilmunya adalah CEO iGrow Andreas Senjaya, dan CEO 8villages Sanny Gaddafi.

Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital secara keseluruhan akan digelar di 10 kota, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Malang, Medan, Bali, Makassar, dan Pontianak. Di masing-masing kota ini akan dibangun semacam tempat berkumpul untuk bekerja atau saling berkolaborasi. (adt)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER