Jakarta, CNN Indonesia -- Isu baterai yang mudah terbakar memaksa Samsung menarik kembali semua produk Galaxy Note 7, tak terkecuali di Indonesia.
Meski belum ada produk yang sampai ke tangan pembeli, Samsung terpaksa harus menunda sementara rencana pengiriman ponsel ke sejumlah konsumen yang telah melakukan pemesanan awal (pre-order).
"Sebenarnya untuk
recall tidak berlaku di Indonesia, karena barangnya belum sampai ke pemesan. Hanya memang kami akui ada keterlambatan stok untuk memenuhi pemesanan Galaxy Note 7," ungkap Marketing Director IT & Mobile Samsung Electronics Indonesia Vebbyna Kaunang kepada
CNNIndonesia.com melalui surat elektronik yang diterima.
Awalnya, pemesan Galaxy Note 7 dijanjikan akan menerima pesanan pada 1 September. Namun, akibat sejumlah kendala yang tidak dijelaskan lebih rinci, Samsung kemudian mengundurkan jadwal pengiriman menjadi 16 September sebelum akhirnya dibatalkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada akhirnya, saat isu cacat baterai kian ramai diperbincangkan, Samsung akhirnya menyatakan permintaan maaf karena tidak bisa memberikan Galaxy Note 7 sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Sebagai bentuk tanggung jawab, pihak perusahaan berjanji akan mengembalikan 100 persen uang yang telah dibayarkan oleh pemesan.
"Samsung akan melakukan pengembalian dana pembelian secara utuh kepada konsumen yang telah melakukan pre-order," imbuhnya.
Selain itu, Vebbyna juga menyatakan penyesalannya karena pihak perusahaan belum dapat memberikan tanggal pasti ketersediaan Galaxy Note 7 di Indonesia.
Sebagai bentuk kompensasi, selain pengembalian uang, pemesan juga akan mendapatkan voucher belanja sebesar Rp1 juta dan voucher potongan Rp2 juta untuk pembelian Galaxy Note 7 saat barangnya sudah tersedia.
"Saat barangnya sudah tersedia di Indonesia, kami akan kembali membuka
pre-order dan pemesan yang saat ini sudah memesan tapi dibatalkan, akan diprioritaskan," ucapnya lagi.
Keputusan penarikan dan penghentian penjualan produk dipicu oleh 35 laporan meledaknya baterai Galaxy Note 7 di berbagai tempat saat sedang mengisi daya. Sejauh ini, Samsung telah menjual 2,5 juta unit ke pasar setelah beberapa pekan memperkenalkan produk barunya.
Meski pihak perusahaan mengakui jika masalah baterai hanya terjadi pada 0,1 persen dari seluruh produk yang terjual, namun upaya penarikan dan penghentian penjualan produk tetap ditempuh untuk meminimalisir kemungkinan terburuk yang bisa terjadi.
(tyo)