Apple AirPods Bisa Sebabkan Kanker?

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Rabu, 14 Sep 2016 23:20 WIB
Dengan memanfaatkan koneksi nirkabel Bluetooth, AirPods memicu dugaan perangkat itu bisa menyebabkan kanker. Apakah benar demikian?
Alat pengeras suara AiPods besutan Apple. (Stephen Lam/Getty Images/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan teknologi Apple akhirnya menghilangkan lubang audio 3,5mm pada iPhone 7 dan menghadirkan alat pengeras suara di kuping tanpa kabel yang diberi nama AirPods. Dengan memanfaatkan koneksi nirkabel Bluetooth, AirPod memicu sejumlah dugaan perangkat itu bisa menyebabkan kanker atau kerusakan pada telinga karena sifatnya yang memancarkan radiasi.

Dari laporan Los Angeles Times, tim peneliti dari Amerika Serikat mengatakan penggunaan perangkat seperti AirPods masih aman bagi kesehatan pendengaran manusia.

Dijelaskan oleh peneliti dan ahli biologi John E. Moulder dari Medical College of Wisconsin, pendengaran manusia pada dasarnya bisa rusak jika mendengar musik terlalu kencang. Atau pengguna bisa saja kecelakaan atau cedera akibat ceroboh saat mendengarkan musik menggunakan earphone konvensional di jalan raya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang jelas, ia meyakini pemakaian earphone atau headset nirkabel tidak akan menyebabkan risiko terkena kanker.

"Frekuensi dari perangkat yang mengoperasikan Bluetooth tidak terlalu berbeda dari koneksi nirkabel pada ponsel atau layanan WiFi. Jadi secara biologis itu bukan bentuk baru dari paparan radiasi," ungkap Moulder.

Ditambahkan oleh profesor bioteknik Kenneth Foster dari University of Pennsylvania, selama ini gawai Bluetooth berkomunikasi dengan perangkat seluler dalam jarak hanya beberapa meter saja.

Menurutnya, headset nirkabel yang dijual Apple hanya mengeluarkan daya 10 sampai 18 miliwatt dan proses pengiriman data tidak lama dan jaraknya dekat, sehingga kurang dari satu persen daya yang membentuk radiasi elektromagnetik.

"Proses pengiriman data melalui radio hanya membutuhkan daya tingkat rendah," imbuhnya.

Foster menambahkan, perangkat wearable yang biasa untuk fitnes juga bekerja seperti itu dan hanya mengeluarkan radiasi elektromagnetik dalam jumlah kecil.

Ia meyakini bahwa pemanufaktur perangkat teknologi selama ini cukup memperhatikan emisi daya yang dikeluarkan agar tetap kecil. Hal tersebut bertujuan agar perangkat pintar bisa lebih kuat dan tidak boros baterai.

Sementara peneliti dari University of California, Los Angeles (UCLA) Leeka Kheifets turut berpendapat, hadirnya headphone dan earphone nirkabel yang nyaman bisa mendorong pengguna agar sering memakainya. Baginya, hal itu perkembangan positif karena bisa mengurangi pengguna menempelkan ponsel pintar mereka langsung ke telinga, yang mana akan lebih banyak menerima emisi radiasi.

Langkah Apple membuang lubang audio 3,5mm dan mengembangkan AirPods, dinilai sebagai perubahan besar dalam fitur audio produk anyarnya. Namun, perusahaan pimpinan Tim Cook itu masih menyediakan dongle atau konektor khusus agar bisa menyambungkan kabel lain ke port Lightning.

"Keberanian dibutuhkan untuk membuat keputusan menghilangkan audio jack 3,5mm dan menggantikannya dengan Lightning. Kita harus berani melangkah maju," kata VP Worldwide Marketing Apple Phil Schiller saat acara peluncuran iPhone 7 di San Francisco, Kamis (8/9).

Apple sendiri mulai membuka pemesanan iPhone 7 pada 9 September 2016 dan penjualan perdana pada 16 September 2016, di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat. iPhone 7 akan dibanderol mulai US$649 sementara iPhone 7 Plus hadir dengan harga mulai US$769.

(adt)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER