Jakarta, CNN Indonesia -- Kegiatan beriklan tentunya membutuhkan kreativitas sendiri agar bisa memikat para konsumen. Konten video kini menjadi salah satu medium yang banyak dipilih pengiklan.
Format informasi memang beragam, mulai dari teks, gambar, lalu beralih ke
motion pictures alias video yang dianggap lebih menarik karena mampu menggabungkan format teks, gambar, dan musik sekaligus.
Berdasarkan data yang dipaparkan Mobile Marketing Association (MMA), per 2015 porsi konten video yang dinikmati di perangkat mobile untuk kawasan Asia Pasifik berjumlah 32 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk Indonesia sendiri untuk periode yang sama televisi masih banyak dipilih sebagai medium iklan. Sementara konten video yang disaksikan melalui perangkat mobile berkisar di angka 34 persen,dan sisanya diakses melalui perangkat komputer PC.
"Bangkitnya konten video tentu saja dimanfaatkan untuk iklan mobile, karena kini pengguna juga sudah terbiasa menonton video lebih dari 30 detik," ujar Managing Director Mobile Marketing Association (MMA) kawasan Asia Pasifik, Rohit Dadwal saat diskusi media di Jakarta, kemarin (21/9).
Dadwal pun mengakui, konten video menjadi salah satu andalan dalam beriklan, terutama di ranah mobile.
"Pada dasarnya semua konten bisa menjadi jagoan, namun kedepan video akan kian digemari dan banyak dikonsumsi. Belum lagi kehadiran bintang YouTube," lanjutnya saat mengobrol dengan
CNNIndonesia.com.
Dari data yang dipaparkan, ada sekitar 62 persen YouTuber yang memiliki kemauan tinggi dalam mencoba brand atau produk terbaru. Sementara sekitar 43 persen bintang televisi yang mau melakukan hal serupa.
Sehingga menurutnya, para YouTuber mempengaruhi penyebaran video juga yang sejatinya sudah terbiasa diakses melalui perangkat mobile.
"Selain video, konten seperti voice dan gambar juga tetap akan menguasai iklan mobile," tukasnya.
Dadwal juga meyakini iklan mobile tak akan menggerus iklan konvensional, ia memprediksi kekuatan iklan mobile bisa tumbuh pesat dalam kurun waktu dua sampai lima tahun ke depan, dengan pertumbuhan sekitar 200 persen setiap tahunnya.
"Sampai akhir tahun ini kami memprediksi nilai iklan mobile mencapai US$250 juta, angkanya akan terus tumbuh di tahun-tahun berikutnya," imbuhnya.