Jakarta, CNN Indonesia -- Grab mengklarifikasi maksud dari iklan bertajuk #PilihAman bukan untuk menakut-nakuti siapa saja, melainkan untuk menyampaikan risiko saat mengendarai motor.
Perusahaan teknologi yang baru saja menerima investasi sebesar Rp10 triliun dari Softbank tersebut beralasan, iklan tersebut didasarkan oleh minimnya kesadaran pengguna layanan transportasi roda dua soal keterampilan pengemudi sebagai faktor keselamatan.
"Tujuan kami bukanlah menakut-nakuti, tapi lebih kepada mengilustrasikan konsekuensi yang mungkin terjadi ketika kita mengompromikan standar keselamatan," tulis Grab.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, alih-alih mendorong kesadaran pengguna, iklan ini justru mendapat respons negatif dari banyak pengguna Internet. Ia dikritik karena menampilkan adegan luka dan darah pada tokoh utama.
Setelah menerima kritik dari sana-sini, pihak Grab akhirnya menghapus video tersebut dari situs YouTube. "Kami memahami video tersebut menimbulkan ketidaknyamanan dan dipandang mengerikan oleh sejumlah pihak," aku Grab.
Kini Grab telah mengganti video iklan dengan versi lebih singkat yang hanya berdurasi 15 detik. Adegan tokoh utama remaja perempuan penuh luka dan darah telah dibuang. Grab juga mengganti judul video pariwara mereka menjadi "Selalu #PilihAman".
Sebelumnya, ketua tim perumus etika pariwara Indonesia, Hery Margono, menilai bahwa iklan Grab yang berjudul "#PilihAman" berpotensi melanggar kode etik periklanan karena menimbulkan rasa takut dari hasil kekerasan dan merendahkan produk pihak lain.
Persepsi tersebut tak akan terjadi, menurut Hery, apabila hiperbolisasi yang dialami tokoh utama iklan Grab bukan sesuatu yang benar-benar bisa terjadi.
"Hiperbolisasi mereka
nanggung padahal kalau iklannya fiktif justru tak masalah," tambah Hery.
(adt)