NASA Bikin Kain Kasa Canggih untuk Sembuhkan Luka Astronaut

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Senin, 10 Okt 2016 14:13 WIB
NASA sangat memperhatikan detil dari persiapan proyek jelajah Mars. Badan antariksa AS itu mengembangkan teknologi baru yang bisa menyembuhkan luka astronaut.
Lingkungan simulasi misi astronaut di Mars yang berada di Hawaii, Amerika Serikat. (Dok. HI-SEAS/University of Hawaii).
Jakarta, CNN Indonesia -- Impian menyambangi Mars yang ingin dicapai badan antariksa Amerika Serikat atau NASA pada 2030-an, harus dipersiapkan secara matang, hingga ke hal 'kecil' sekalipun. Belakangan NASA sedang mengembangkan teknologi baru untuk kelancaran aktivitas astronaut sehari-hari sampai mendukung penelitian dan observasi selama sana.

NASA sedang mengembangkan inovasi anyar untuk kepentingan para astronautnya, yakni kain kasa yang diklaim berteknologi tinggi. Mengapa kain kasa? Jawabannya mudah, sebagai salah satu alat pertolongan pertama jika astronaut terluka dan mengeluarkan darah.

Selama mereka di Mars, tentu saja gravitasinya akan berbeda dengan Bumi. Hal itu juga membuat perilaku darah manusia berubah juga. Pihak NASA tidak ingin hal tersebut menghambat aktivitas di Mars.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apa yang kami punya di sini adalah teknologi yang menghasilkan pengaruh besar dalam mengobati luka," ucap ilmuwan Emilie Siochi dari Langley Research Center NASA, seperti dikutip dari situs Space.com.

Siochi kemudian menjelaskan teknologi yang diusung pada material kain kasa tersebut bisa menghasilkan tegangan listrik dari tubuh manusia.

"Hal unik dari bahan ini adalah, ia sudah elektroaktif. Artinya, jika Anda menghangatkannya, memakainya, atau bahkan meniupnya, ia akan menghasilkan tegangan volt," terangnya.

Kurang lebih, suhu tubuh manusia dipercaya Siochi sudah cukup untuk mengaktifkannya, sehingga kain kasa pintar itu diharapkan mampu membantu menyembuhkan luka.


Misi Mars yang digadang oleh NASA memang cukup ambisius. Mereka mulai menyiapkan kapsul bernama Orion untuk mengantar misi ke Mars dan teknologi canggih lainnya. Tetapi, proyek ini sempat diragukan oleh pemerintah AS.

Pada Agustus lalu, dua peninjauan independen yang dilakukan Kantor Akuntabilitas Pemerintah (Government Accountability Office/GAO) AS menyebut program perjalanan ke Mars milik badan antariksa NASA terkendala penundaan dan pembiayaan.

Laporan yang dirilis badan tersebut menggambarkan ketidaksiapan NASA memenuhi targetnya, terkait dengan kapsul awak Orion dan peluncur Space Launch System.

Pihak GAO mengatakan sangat sulit untuk menjalankan program dalam keadaan tersebut. Dengan kinerja saat ini, NASA disebut bakal terus menunda pekerjaan menuju tahap selanjutnya yang tentu memakan lebih banyak waktu dan biaya.

Padahal Orion dan SLS adalah fitur utama program NASA menuju Mars. Kapsul yang berbentuk seperti tetesan air itu didesain untuk meluncur di atas SLS, membawa beberapa astronot ke sebuah asteroid yang mengorbit bersama bulan 2020 nanti.

[Gambas:Youtube] (hnf/adt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER