Jakarta, CNN Indonesia -- Aksi pemutusan hubungan kerja (PHK) akan kembali dilakukan oleh perusahaan teknologi Hewlett-Packard (HP) dalam tiga tahun kedepan.
Meski telah dua tahun terakhir memecah perusahaan menjadi dua entitas, keuntungan yang diperoleh HP dibawah estimasi.
HP Inc., lini bisnis peranti keras HP kepada
Reuters mengatakan rencana untuk merumahkan 3.000 hingga 4.000 karyawannya dalam kurun waktu tiga tahun kedepan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini menyusul menurunnya nilai saham HP hingga 1,3 persen pada Rabu (13/10).
Meski tidak menyebut alasan utama rencana pemangkasan karyawan, sejumlah analis memprediksi hal itu erat kaitannya dengan laba perusahaan yang jauh dibawah prediksi.
Awalnya pihak perusahaan memperkirakan laba bisa mencapai US$1,55 hingga US$1,65 per saham untuk tahun fiskal 2017 (berakhir pada Oktober).
Sebagai bagian dari rencana restrukturisasi, HP mengalokasikan biaya sebesar US$350 juta hingga US$500 juta. Manajemen berharap ada penghematan sebesar US$200 juta hingga US$300 juta per tahun yang bisa diimplementasikan mulai tahun fiskal 2020 dan seterusnya.
Menurunnya laba perusahaan terkait dengan anjloknya performa pengiriman komputer, baik untuk segmen korporasi maupun konsumen.
(evn)