Angka Penjualan Menurun, Apple Klaim Tetap Untung

Ervina Anggraini | CNN Indonesia
Kamis, 27 Okt 2016 11:06 WIB
Performa keuangan Apple turut dipengaruhi oleh penjualan iPhone 7 dan 7 Plus yang merosot hingga 8 persen dibandingkan tahun lalu.
CEO Apple Tim Cook (Foto: CNN Indonesia/Laudy Gracivia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pertama kali dalam 15 tahun terakhir, Apple harus menerima kenyataan pahit dengan menurunnya angka penjualan dan keuntungan perusahaan.

Dalam laporan keuangan kuartal empat 2016 yang baru dirilis, angka penjualan Apple sebesar US$46,9 miliar dengan keuntungan mencapai US$9 miliar.

Kemunculan iPhone 7 di bulan September sebenarnya sempat mendongkrak saham Apple hingga 10 persen. Hal ini menjadi catatan keuangan terbaik sepanjang tahun 2016.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun secara perlahan, memasuki kuartal keempat angka pendapatan perusahaan justru mengalami penurunan.


Wall Street mencatat performa keuangan Apple turut dipengaruhi oleh penjualan iPhone 7 dan 7 Plus yang merosot hingga 8 persen dibandingkan tahun lalu.

Mengutip Forbes, nilai jual saham Apple mampu melampaui prediksi analis yakni berada di angka US$1,67 per lembar dengan penjualan iPhone mencapai 45,5 juta unit. Dengan catatan keuangan ini, Apple tetap mengklaim keuntungan perusahaan tumbuh 24 persen atau sekitar US$6,3 miliar.

Namun angka pendapatan perusahaan justru hanya US$46,9 miliar anjlok hingga US$4,6 milir dibanding periode yang sama setahun silam. Pada periode yang sama setahun silam, pendapatan Apple mencapai US$51,5 miliar dengan keuntungan sebesar US$11,1 miliar.

Sejumlah analis memproyeksikan pendapatan Apple akan kembali normal dan meningkat hingga US$78 miliar memasuki tahun fiskal 2017.

"Performa keuangan bulan September dapat kami katakan sukses sepanjang tahun fiskal 2016, kami senang pendapatan perusahaan bisa tumbuh hingga 24 persen," kata CEO Tim Cook dalam sebuah pernyataan.


Lebih lanjut ia mengaku senang dengan respon yang ditunjukkan masyarakat terhadap kemunculan iPhone 7, 7 Plus, dan Apple Watch Series 2 hingga menjadi momentum penting untuk bisnis Apple.

Dibandingkan tahun fiskal 2015, pendapatan Apple diketahui meningkat di Eropa dan Jepang. Sementara China dan Amerika justru mengalami penurunan.

China menjadi salah satu pasar penting bagi Apple, meskipun penurunan penjualan mencapai 30 persen year-over-year. Penjualan gawai seperti iPhone, iPad, dan Mac mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu, tetapi di sisi lain layananan Apple Store, Apple Music, dan Apple Pay justru meningkat.

Adopsi peranti lunak terbaru iOS 10 diharapkan bisa mendongkrak angka penjualan iPhone di Negeri Tirai Bambu.

Lembaga riset Fisku mencatat meskipun pangsa pasar Apple mulai menurun di China, tetapi adopsi iOS 10 terhitung paling cepat dibanding generasi terdahulu. Hal ini menjadi optimisme tersendiri jika pengguna di China akan migrasi ke perangkat yang mendukung iOS 10. (evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER