Jakarta, CNN Indonesia -- Ajang pameran kendaraan roda dua terbesar, Indonesian Motorcycle Show (IMOS) 2016, kembali bergulir setelah Menteri Perindustrian Airlanggo Hartanto secara resmi membuka hajat dua tahun itu di Balai Sidang Jakarta, Rabu (2/11).
Airlangga menilai IMOS yang digelar oleh Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) yang ke-8 ini sebagai momentum untuk memacu kembali denyut perekonomian masyarakat yang belakangan sedang lesu.
"Kepemilikan sepeda motor di Indonesia cukup tinggi yakni mencapai 90 juta unit. Sementara penduduknya sendiri sekitar 240 juta," kata Airlangga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berkat jumlah besar itu, penetrasi motor terbilang besar. Mulai dari kota besar, kecamatan, hingga pedesaan membutuhkan motor sebagai alat transportasi.
Sedangkan dalam perspektif Airlangga, besarnya industri sepeda motor turut menggenjot kebutuhan tenaga kerja terampil. Pemerintah berharap sebagian besar lulusan menengah atas bisa mengisi lapangan pekerjaan sehingga menekan angka pengangguran.
"Industri ini dapat membantu pemerintah Indonesia mendorong inpres terbaru agar 60 persen lulusan Sekolah Menegah Atas berasal dari sekolah kejuruan," tutur Airlangga.
Kebutuhan sumber daya yang berlapis menjadi alasan utama mengapa sang menteri mendukung pameran IMOS 2016.
IMOS merupakan ajang dwitahun yang digelar sejak 2012. Mengusumg tema "Teknologi Untuk Kehidupan yang Lebih Baik", ketua umum AISI Gunadi Sindhuwinata menyebut IMOS tahun ini sebagai jendela dunia terhadap industri motor di dalam negeri.
Digelar dari 2-6 November, IMOS diikuti oleh 8 agen pemegang merek BMW Motorrad, Honda, Yamaha, TVS, Suzuki, Kawasaki, KTM, dan Nozomi. Selain itu ada juga 33 peserta yang bergerak di bidang aksesoris motor dan kebutuhan motor lain.
(evn)