Jakarta, CNN Indonesia -- Hanya bermodalkan wawasan, catatan di
notes, dan kamera ponsel, semua orang rasanya bisa dengan mudah menjadi 'wartawan dadakan' untuk menyebarkan informasi di media sosial.
Istilah
citizen journalism atau jurnalisme warga sering diartikan sebagai partisipasi aktif dari masyarakat yang gemar membuat laporan, analisis, dan informasi. Hasil tersebut bisa dipublikasikan di media sosial ataupun langsung ke perusahaan media.
Kegiatan tersebut tentu saja tidak lepas dari kemajuan teknologi yang telah merambah di kehidupan masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika sejak dulu modal wartawan adalah kamera profesional, pulpen, dan buku catatan atau
recorder, sekarang bisa dikemas dengan praktis dalam satu perangkat yang bernama
smartphone," ujar Editor CNNIndonesia.com Susetyo Dwi Prihadi saat mengisi acara
Aksi Hijau: Green Movement Through Digital Journalism di Universitas Indonesia (UI), Depok, Senin (14/11).
Acara yang diselenggarakan oleh Oppo itu memang fokus pada pembahasan isu lingkungan sekitar, khususnya manfaat dunia digital yang bisa dijadikan platform untuk menyebarkan aksi masyarakat.
Susetyo menambahkan, energi positif dari semangat masyarakat yang memang gemar menggunakan seperti
smartphone dan aktif di media sosial tentunya menjadi awal baik sebagai jurnalis warga.
"Ponsel pintar sekarang sudah semakin mumpuni. Fitur
notes harus dimanfaatkan semaksimal mungkin sebagai wadah menulis ide atau opini. Lalu fitur kamera yang juga sudah semakin canggih untuk memperkuat konten," ucapnya.
Banyak ponsel pintar yang berbasis sistem operasi canggih seperti Android bisa ditunjang oleh aplikasi tambahan yang mampu membuat pengalaman menulis lebih mantap.
Apalagi berbicara soal kamera, ponsel pintar sudah mengusung resolusi yang tinggi baik untuk bagian belakang maupun depan.
Bahkan ponsel pintar sekelas F1s dari Oppo saja sudah berkonsep
camera phone, yang berarti ponsel ini menonjolkan sisi kameranya -- kamera belakang 13MP dan 16MP untuk bagian depan.
"Kalau memang tidak punya kamera profesional atau DSLR, ya jangan berkecil hati. Kamera ponsel itu sudah banyak bagus, untuk merekam video dan foto sudah cukup untuk dipublikasikan di akun medsos," sambungnya.
Masih menyoal kamera ponsel, Media Engagement Oppo Indonesia Aryo Medianto turut berpendapat, perkembangan ponsel pintar mayoritas fokus pada peningkatan fitur kamera. Sebab, bukan rahasia umum apabila konsumen tak bisa lepas dari kecanggihan kamera untuk multimedia, mulai dari foto dan video.
"Selain dimanfaatkan untuk aktivitas sosial, ponsel pintar juga banyak digunakan untuk medokumentasikan konser. Konser identik dengan area yang minim cahaya, tapi ponsel berkamera canggih seperti Oppo F1s banyak dipakai karena resolusi dan pencahayaannya sudah sangat bagus," ujar Aryo di tempat yang sama.
Ponsel pintar juga telah dilengkapi oleh fitur perekam suara yang diakui Susetyo, juga berguna bagi jurnalis warga yang membutuhkan tambahan informasi seperti wawancara narasumber.
"Pengguna media sosial itu tak kenal usia, sehingga kontennya harus mudah dibaca. Kekuatan dunia digital itu mampu membuatnya jadi viral, sehingga perlu dipastikan konten tersebut memang bermanfaat bagi banyak orang," tutup Susetyo.
(hnf/tyo)