Jakarta, CNN Indonesia -- Para pelaku industri teknologi seperti startup hingga
financial technology (fintech) harus bersiap bertarung lebih sengit lagi di Indonesia agar bisnisnya bisa tumbuh, lantaran semakin banyak regulasi yang akan digodok pemerintah pada 2017.
Industri teknologi Tanah Air memang tengah bergairah berkat kehadiran internet dan perkembangan perangkat pintar yang pesat, seperti
smartphone.
Tumbuhnya startup yang bergerak di ranah digital sebagai solusi masyarakat serta fintech diprediksi akan semakin besar sampai tahun depan. Hal ini dipercaya akan diimbangi oleh banyaknya regulasi pemerintah yang akan hadir di tengah-tengah bisnis mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CEO Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro menilai, para pemain startup dan fintech harus bersiap menghadapi 'gempuran' regulasi pemerintah di 2017.
"Para pemain startup dan fintech tentunya harus bersiap, pada 2017 kalian akan dihadapi oleh banyak regulasi. Empat pilar pemerintah seperti Kominfo, Kemendag, OJK, dan Bank Indonesia siap bersinergi untuk mengatur industri teknologi masa depan," ucap Eddi saat mengisi acara forum Tech in Asia di Jakarta, Rabu (16/11).
Menurutnya, regulasi tersebut nantinya akan meliputi aturan untuk startup, suntikan modal, hingga sistem pembayaran.
Eddi juga berpendapat, akan lebih baik apabila pemerintah juga fokus dan lebih spesifik terhadap tiap jenis bisnis -- startup, fintech, hingga
ridesharing-- yang akan diregulasi.
"Regulasi pada dasarnya penting, paling tidak bisa mengeliminasi bisnis yang abal-abal dan sebagai bentuk proteksi terhadap konsumen juga," lanjutnya.
Sementara Plern Tee Suraphongchai dari Ventura Capital turut menambahkan, meski regulasi 'menggempur' industri teknologi, para pemain tetap harus memenuhinya.
Menurutnya, Suraphongchai regulasi menjadi salah satu cara pemerintah untuk melihat seperti apa perkembangan industri teknologi.
"Mereka [pemerintah] sejatinya mau melihat perkembangan yang ada, namun mereka juga tidak ingin menghalangi pertumbuhan teknologi. Karena itu hal terbaik yang bisa dilakukan sebelum merancang aturan adalah berdialog dan diskusi secara rutin dengan mereka," ujarnya di tempat yang sama.
Lebih lanjut, Eddi menyambut baik apabila akan banyak regulasi yang mengatur industri teknologi di masa depan.
Baginya, memang sudah waktunya regulasi dibuat karena industri teknologi sudah hadir dan berkembang di Indonesia sejak beberapa tahun terakhir.
Munculnya platform e-commerce seperti Tokopedia dan MatahariMall hingga layanan ridesharing seperti Gojek dan Grab menjadi pertanda bahwa industri teknologi Indonesia memang bakal terus tumbuh.
"Regulasi pemerintah kemungkinan akan memangkas banyak startup, namun semoga yang berhasil bertahan adalah mereka yang paling bagus dan kuat," tutupnya.
Berbicara soal regulasi pemerintah terkait industri teknologi Indonesia, seperti yang sudah diberitakan sebelumnya bahwa Presiden Joko Widodo baru meluncurkan paket kebijakan ekonomi jilid ke-14 yang menyoroti peta jalan sektor e-commerce.
Adapun poin-poin penting dari peta jalan tersebut, yakni pendidikan atau talent, pendanaan, pajak, perlindungan konsumen, keamanan siber, dan logistik.
Tentunya layak dipantau apakah pemerintah akan menggodok banyak regulasi bagi industri teknologi untuk masa depan, khususnya pada 2017, serta pengaruhnya seperti apa bagi pemain di dalamnya.
(hnf)