Perkuat Bisnis, Samsung Disarankan 'Membelah Diri'

Ervina Anggraini | CNN Indonesia
Selasa, 29 Nov 2016 10:05 WIB
Perusahaan pengelola aset gabungan Elliot Management menyarankan Samsung melakukan restrukturisasi untuk menjaga stabilitas perusahaan.
Logo Samsung Electronics. (Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji)
Jakarta, CNN Indonesia -- Untuk memperluas cengkeraman bisnis, Samsung diketahui akan mempertimbangkan wacana untuk membelah diri sesuai usulan perusahaan pengelola aset gabungan Elliot Management.

Sumber terdekat yang tidak diungkap identitasnya kepada harian Economic Daily mengatakan rencana tersebut otomatis akan memecah ahli waris keluarga Lee menjadi dua lini.

Fokus utama masih di ranah bisnis ponsel pintar dunia yang akan berada di bawah kendali keturunan Lee, sementara Samsung Group akan membawahi lini bisnis lain. Sementara aset bisnis non-inti nantinya akan difokuskan untuk mendorong penggabungan dua afiliasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Samsung diharapkan bisa merampung rencana ini pada bulan Oktober 2017 nanti. Hal tersebut berkaitan dengan peningkatan nilai pemegang saham.

Guna menindaklanjuti usulan ini, Dewan Direksi Samsung seperti dilaporkan Reuters diketahui akan melakukan pertemuan pada Selasa (29/11).

Elliot mengusulkan Samsung Electronics membagi kepemilikan internal dan biaya operasional perusahaan, serta membayarkan dividen khusus sebesar US$26 miliar, bersedia mengembalikan sedikitnya 75 persen dari arus kas bebas untuk investor dan setuju untuk menunjuk beberapa direktur independen.

Baik keluarga Lee maupun Samsung Group telah mengomentari rencana restrukturisasi perusahaan. Namun upaya reorganisasi bisnis konglomerat asal Korea Selatan ini sudah terhitung mulai stabil dibawah kendali Jay Y.


Sepeninggal pendiri Lee Kun-hee, keluarga Lee dan dua saudara perempuannya hingga saat ini masih turut membantu mengendalikan laju bisnis perusahaan. Samsung diketahui telah menjual aset bisnis non-inti sambil mendorong upaya konsolidasi saham pada tahun 2015 lalu.

"Bahkan meski Samsung Electronics tidak mengomentari secara spesifik rencana restrukturisasi, perusahaan diketahui akan menerapkan perubahan struktur kepemilikan dengan cara yang wajar," ungkap HI Investment dalam sebuah laporan.

Rencana restrukturisasi perusahaan diduga ada kaitannya dengan tragedi Galaxy Note 7 yang cukup mencoreng nama baik Samsung. Nilai saham Samsung pada September lalu diketahui anjlok hingga 7 persen dan membuat valuasi perusahaan merosot tajam hingga US$14 Triliun setelah perusahaan Korea Selatan itu menarik Galaxy Note 7 dari pasar. (evn)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER