Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah menghadapi insiden baterai pada lini Galaxy Note 7 dan menariknya dari pasar, Samsung mengalami penurunan penjualan di kuartal ketiga 2016. Kontras dengan dua produsen asal China yang justru melonjak drastis.
Data yang dirilis oleh lembaga riset Gartner mengenai penjualan ponsel pintar di kuartal tiga 2016 menunjukkan bahwa Samsung mengalami penurunan unit penjualan produknya dibanding kuartal yang sama tahun lalu.
Pada kuartal tiga 2015, Samsung mampu menjual 83,58 juta unit ponsel pintarnya dengan pangsa pasar 23,6 persen dalam skala global.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk kuartal tiga tahun ini, Samsung 'hanya' menjual 71,73 juta unit. Pangsa pasarnya pun terjun bebas ke angka 19,2 persen.
Laporan Gartner tersebut mengindikasikan penurunan yang dialami Samsung tak terlepas dari pengaruh kegagalan Galaxy Note 7 yang selama ini dijagokan karena fitur-fitur canggihnya.
Kendati begitu, Samsung tetap bertengger di puncak jajaran vendor lima besar dunia sejak 2015.
Masalah Galaxy Note 7 kerap disebut bisa mendongkrak penjualan Apple dengan iPhone 7 dan 7 Plus anyarnya, namun hal tersebut tampaknya lebih berpengaruh terhadap vendor Negeri Tirai Bambu seperti Oppo dan Huawei.
Huawei menempati posisi ke-tiga dunia dengan jumlah penjualan 32,4 juta unit. Angka tersebut menunjukan pertumbuhan signifikan bagi perusahaan jika melihat dari kuartal yang sama tahun lalu, yakni 27,4 juta unit.
Hal ini menjadikan pangsa pasar Huawei turut melonjak dari kuartal yang sama pada 2015, yakni dari 7,7 persen menjadi 8,7 persen.
Pun begitu dengan Oppo yang berada di posisi ke-empat. Penjualan kuartal tiga 2016 yang berhasil diraup Oppo adalah 24,9 juta unit. Sementara di periode yang sama tahun lalu penjualannya 11,8 juta unit.
Pangsa pasarnya pun melesat tajam, dari 3,4 persen ke angka 6,7 persen.
Sementara untuk Apple yang sejatinya masih setia membuntuti Samsung dari segi pangsa pasar di urutan ke-dua, Gartner mencatat ada penurunan penjualan.
Di kuartal tiga 2016, Apple menjual 43 juta unit ponsel pintar, sementara di periode yang sama tahun lalu angkanya lebih besar yakni 46 juta unit.
Anjloknya penjualan Apple membuat pangsa pasarnya rentan disalip oleh Huawei. Pangsa pasar Apple sekarang berada di angka 11,5 persen, padahal pada kuartal tiga 2015 perusahaan pimpinan Tim Cook ini mampu mencapai 13 persen.
Sekadar diketahui, sebelumnya pihak Huawei kerap mengatakan bahwa ambisi perusahaan memang menyalip Apple sebagai produsen ponsel pintar terbesar ke-dua dunia.
Hal tersebut diyakini epala eksekutif bidang bisnis konsumen Huawei Richard Yu mampu dicapai dalam dua tahun ke depan.
"Masih banyak kesempatan di depan. Ini seperti mengendarai mobil. Selalu ada kesempatan untuk mengambil alih kompetisi di setiap tikungan," kata Yu dengan percaya diri, beberapa waktu lalu.
(hnf)