Telkomsel Pastikan Toko Pulsa Reguler Tak Akan 'Mati'
Bintoro Agung Sugiharto | CNN Indonesia
Jumat, 23 Des 2016 07:17 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Operator seluler Telkomsel menampik manuver mereka dalam memperlebar kanal penjualan pulsa secara online akan mengancam keberlangsungan distributor pulsa offline yang sudah ada sebelumnya.
Membeli pulsa secara online dikenal lebih praktis ketimbang di toko-toko pulsa. Cepat, murah, dan bisa diakses selama 24 jam menjadi keunggulan belanja pulsa di situs-situs e-commerce.
Telkomsel pun telah menggandeng sebanyak 14 perusahaan e-commerce besar Indonesia sebagai 'agen' pulsanya.
Namun, seiring menggenjot penjualan pulsa online, upaya ini bisa jadi mengancam keberadaan distributor konvensional yang melayani penjualan pulsa.
Menanggapi hal ini, Vice President of Channel Management Telkomsel Mirza Budiwan mengatakan, ketakutan tersebut tak akan terjadi.
Ia memprediksi, Perbedaan karakter pembeli pulsa secara online dan offline akan mencegah ketimpangan permintaan.
"Di online 'kan harus punya rekening bank. Jadi yang belanja di sini mereka yang sudah high-end," ujar Mirza kepada juru warta di markas utama Telkomsel di Jakarta, Kamis (21/12).
Mirza menilai pelanggan mereka di segmen tadi terbiasa membeli pulsa dengan nominal besar. Segmen inilah yang ia maksud akan terlayani kebutuhannya secara online.
Sedangkan toko-toko pulsa reguler merupakan pusat distribusi bagi pelanggan dengan belanja pulsa di nominal kecil.
"Ada segmennya masing-masing," imbuh Mirza.
Sebagai pencegahan, Telkomsel akan menentukan harga yang patut bagi kedua platform. Namun mereka mengaku hasil akhirnya berada di tangan konsumen.
Tokopedia, Bukalapak, dan Lazada merupakan tiga dari 14 e-commerce yang menjadi 'agen' penjual pulsa Telkomsel.
Selain pulsa, Telkomsel juga menyediakan penjualan paket data dan paket telepon. Namun setengah dari jumlah tadi baru akan efektif menyediakan penjualan pulsa per Januari 2017.
Adapun nominal pulsa yang Telkomsel sediakan lewat fasilitas online ini bermula dari 50 ribu sampai 1 juta. Lewat metode pembayaran debit dan kredit, transaksi bisa dilakukan pengguna di situs-situs tadi.
Menurut Direktur Sales Telkomsel Mas'ud Khamod, kerja sama ini bakal meluas ke penyediaan jasa cloud dan big data bagi ke-14 e-commerce yang mereka gandeng. (hnf/tyo)
Membeli pulsa secara online dikenal lebih praktis ketimbang di toko-toko pulsa. Cepat, murah, dan bisa diakses selama 24 jam menjadi keunggulan belanja pulsa di situs-situs e-commerce.
Telkomsel pun telah menggandeng sebanyak 14 perusahaan e-commerce besar Indonesia sebagai 'agen' pulsanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi hal ini, Vice President of Channel Management Telkomsel Mirza Budiwan mengatakan, ketakutan tersebut tak akan terjadi.
Ia memprediksi, Perbedaan karakter pembeli pulsa secara online dan offline akan mencegah ketimpangan permintaan.
"Di online 'kan harus punya rekening bank. Jadi yang belanja di sini mereka yang sudah high-end," ujar Mirza kepada juru warta di markas utama Telkomsel di Jakarta, Kamis (21/12).
Mirza menilai pelanggan mereka di segmen tadi terbiasa membeli pulsa dengan nominal besar. Segmen inilah yang ia maksud akan terlayani kebutuhannya secara online.
Sedangkan toko-toko pulsa reguler merupakan pusat distribusi bagi pelanggan dengan belanja pulsa di nominal kecil.
"Ada segmennya masing-masing," imbuh Mirza.
Sebagai pencegahan, Telkomsel akan menentukan harga yang patut bagi kedua platform. Namun mereka mengaku hasil akhirnya berada di tangan konsumen.
Tokopedia, Bukalapak, dan Lazada merupakan tiga dari 14 e-commerce yang menjadi 'agen' penjual pulsa Telkomsel.
Selain pulsa, Telkomsel juga menyediakan penjualan paket data dan paket telepon. Namun setengah dari jumlah tadi baru akan efektif menyediakan penjualan pulsa per Januari 2017.
Adapun nominal pulsa yang Telkomsel sediakan lewat fasilitas online ini bermula dari 50 ribu sampai 1 juta. Lewat metode pembayaran debit dan kredit, transaksi bisa dilakukan pengguna di situs-situs tadi.
Menurut Direktur Sales Telkomsel Mas'ud Khamod, kerja sama ini bakal meluas ke penyediaan jasa cloud dan big data bagi ke-14 e-commerce yang mereka gandeng. (hnf/tyo)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK