Jakarta, CNN Indonesia -- Jaringan telekomunikasi milik Telkomsel di Kota Bima, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, kembali pulih secara bertahap. Hal ini disampaikan oleh Vice President Corporate Communications Telkomsel Adita Irawati Kamis (22/12) sore.
"Sehubungan dengan gangguan telekomunikasi di Bima NTB dan beberapa daerah di NTT yang disebabkan oleh banjir besar di Bima, kami menyampaikan bahwa kondisi jaringan di NTT telah sepenuhnya normal kembali. Sementara kondisi jaringan di Bima mulai pulih secara bertahap," tulis Adita dalam pernyataan resminya.
Sebelumnya dikabarkan pelanggan Telkomsel yang tinggal di Jakarta kesulitan menghubungi kerabat mereka yang ada di lokasi banjir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sulit terhubung dengan orang di sana. Sekalinya terhubung, ya jelek sekali koneksinya," kata salah satu pengguna bernama Rosmiyati kepada
CNNIndonesia.com.
Gangguan jaringan terjadi setelah Telkomsel terpaksa memadamkan perangkat mereka untuk mencegah kerusakan permanen akibat terjangan banjir. Akibat musibah ini, jaringan seluler tak hanya mengganggu komunikasi di Bima, NTB, tapi juga di beberapa wilayah di NTT.
Banjir dengan ketinggian bervariasi antara satu hingga dua meter merendam lima kecamatan di Kota Bima yakni Kecamatan Rasanae, Rasanae Timur, Rasanae Barat, dan Punda. Sementara di wilayah Lewirato, Sadia, Jati Wangi, Melayu, Pena Na'e ketinggian air mencapai dua meter.
Sedangkan di Kabupaten Bima, banjir diketahui merendam sejumlah area di Desa Maria dan Desa Kambilo, Kecamatan Wawo.
Penyaluran bantuan logistik untuk para korban pun masih menjadi kendala serius lantaran sejumlah jembatan terkena terjangan banjir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nusa Tenggara Barat bekerja sama dengan TNI dan Polri masih mengevakuasi warga yang terdampak banjir bandang di kota dan Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Belum ada laporan korban jiwa akibat bencana alam tersebut.
Tercatat hingga Rabu (22/12) pukul 03.00 WITA banjir telah merendam ribuan rumah warga.
(evn)