Jakarta, CNN Indonesia -- Apple merespon keluhan pengguna MacBook Pro teranyar yang kecewa dengan daya tahan baterai yang tidak konsisten.
Perusahaan asal Cupertino ini bekerjasama dengan lembaga Consumer Reports untuk mengatasi keluhan tersebut.
Namun begitu, Philip Schiller, senior vice president Apple menyangkal keluhan pengguna hasil pengujian yang dilakukan oleh Consumer Reports.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melakukan pengujian bersama CR untuk melihat hasil tes daya tahan baterai mereka. Hasilnya tidak sama dengan pengujian lab kami atau data di lapangan," klaim Philip melalui akun Twitter pribadinya seperti dilansir Techcrunch.
Hasil pengujian yang dimaksud Philip tak lain kemampuan daya tahan baterai MacBook Pro terbaru yang diklaim bisa mencapai 10 jam.
Sementara itu, dalam sejumlah pengujian Consumer Reports terhadap sejumlah varian MacBook Pro terbaru ketahanan baterai yang tidak konsisten. Dalam keadaan daya baterai penuh, pengguna menggunakan laptop tersebut untuk beraktivitas seperti biasa mulai dari browsing, mendengarkan lagu, dan sebagainya hingga dayanya habis.
Setelah daya baterai habis, mereka mengisinya kembali sampai penuh, lalu melakukan uji coba yang sama. Hasilnya, ketahanan baterainya tidak menentu.
MacBook Pro 13 inci yang dilengkapi Touch Bar kadang bisa bertahan hingga 16 jam, 12,75 jam, dan 3,75 jam secara beruntun.
Sementara MacBook Pro 13 tanpa Touch Bar, dapat hidup sampai 19,5 jam dan 4,5 jam. Sedangkan pada varian 15 inci, nyala MacBook Pro berkisar 8 sampai 18,5 jam.
Laporan Bloomberg menegaskan pada awalnya ie untuk memberikan estimasi daya tahan baterai menjadikan Apple memiliki teknologi yang berbeda dengan kompetitor. Namun belakangan, ide tersebut justru menjadi bumerang karena kemampuan yang ditawarkan perusahaan kerap berbanding terbalik dengan yang dirasakan ketika menggunakan laptop.
(evn)