Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah membanjiri lini masa Instagram dengan pengiklan, Facebook akan kembali memperluas sistem monetisasi bisnis layanan berbagi foto dan video miliknya tersebut.
Kali ini Facebook membidik fitur Instagtam Stories yang bisa dipakai untuk mengiklankan produk atau layanan.
Bukan tanpa alasan, kemunculan iklan pada
feed Instagram diketahui memberikan pemasukan signifikan bagi Facebook. Kemunculan iklan pada fitur Stories otomatis akan semakin meningkatkan pendapatan Facebook di tahun 2017.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut laporan
Japan Today, salah satu petinggi Facebook mengatakan dalam dua laporan keuangan terakhir jumlah pengiklan di Instagram menjadi salah satu pendorong utama peningkatan pendapatan bagi Facebook.
Agensi iklan MEC WaveMaker mencatat meningkatnya jumlah pengiklan di Instagram menempatkan Facebook sebagai perusahaan teknologi kedua setelah Alphabet Inc. di bisnis iklan digital.
Pemanfaatan media sosial sebagai ajang promosi produk merupakan salah satu upaya yang diklaim kian efektif untuk menjangkau segmen yang sesuai dengan perusahaan tertentu.
Data eMarketer mencatat sekitar 53 persen perusahaan di AS memanfaatkan iklan digital di tahun 2016. Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 74 persen seiring dengan keputusan Facebook untuk menyertakan iklan pada fitur Instagram Stories.
Sejak dirilis pada Agustus lalu, direktur operasional Instagram mengatakan Instagram Stories saat ini telah memiliki 150 juta pengguna aktif per harinya.
Stories memungkinkan pengguna memposting foto dan video yang akan otomatis menghilang dalam waktu 24 jam. Nantinya produk milik perusahaan juga akan menjejali foto dan video pada fitur ini.
Sejauh ini sejumlah perusahaan seperti General Motors Co., Nika, dan Airbnb diketahui tertarik untuk menguji coba mengiklankan produk mereka melalui Instagram Stories. Mengingat sebelumnya ketiga perusahaan tersebut juga telah memanfaatkan iklan digital melalui lini masa Instagram.