Jakarta, CNN Indonesia -- Apple akhirnya melunak dan berupaya memenuhi kenginan Presiden Donald Trump untuk mengembalikan kembali pabrik iPhone ke Amerika Serikat.
Foxconn diketahui mempertimbangkan rencana untuk membuka pabrik di AS dengan dukungan investasi dari Apple. Nantinya pabrik tersebut akan menjadi tempat memproduksi layar.
Mengutip
Techspot, fasilitas produksi ini nantinya akan menciptakan 30 ribu hingga 50 ribu lapangan pekerjaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terry Gou founder dan chairman Foxconn mengatakan keputusan mereka untuk membuka pabrik di AS semata-mata karena adanya ketertarikan Apple untuk berinvestasi.
Gou juga tidak menampik saat ini permintaan panel layar semain tinggi sehingga mendorong adanya produksi lokal dibanding mengimpornya dari negara lain.
Meski begitu, Gou belum bisa memastikan kapan pihaknya bisa mulai melakukan operasional di sana. Mengingat ada beberapa faktor pendukung, mulai dari negosiasi bisnis hingga dukungan regulasi pemerintah.
Ia juga menambahkan, nilai investasi yang harus dirogoh Foxconn menjadi salah satu pertimbangan.
Pada November lalu, Nikkei sempat melaporkan adanya permintaan dari Apple kepada mitra pemanufakturnya yakni Foxconn dan Pegatron untuk memindahkan proses operasional mereka ke AS. Namun mengingat tingginya angka operasional dan upah buruh membuat kedua perusaahaan asal Taiwan tersebut menolak permintaan Apple.
Bukan hanya itu, penolakan serupa juga didapat dari pemasok komponen iPhone lainnya yang menganggap pemindahan lokasi perakitan bisa berimbas pada melambungnya harga jual iPhone.
(evn)