Jakarta, CNN Indonesia -- Penyedia layanan
live broadcasting Bigo Live baru saja merampungkan persyaratan yang diminta pemerintah Indonesia untuk kembali beroperasi. Dengan izin baru tersebut, Bigo aktif beroperasi lagi per Jumat, 13 Desember pukul 8.33 WIB.
Ditemui di kantor barunya di Menara Rajawali, Mega Kuningan, Jakarta pada Jumat (13/1), Bigo berbicara kepada
CNNIndonesia.com mengenai pemblokiran dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, upaya mereka merebut hati pemerintah, serta prospek bisnis di Indonesia.
Berikut adalah wawancara eksklusif kami dengan Bigo yang diwakili oleh Country Manager Bigo Indonesia Steven Zhang dan Teng Yee dari Global Marketing Director PT Bigo Pte Ltd.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kita tahu masalah dengan Bigo di Indonesia adalah kontennya yang dikenal sangat dekat dengan pornografi dan konten dewasa lainnya, bagaimana cara kalian menangkal masalah ini di Indonesia?Teng Yee (T): Sebelum Steven menjawab pertanyaan itu, boleh saya klarifikasi sesuatu?
Silakan.Kita tidak pernah ingin memuat konten yang berhubungan dengan pornografi atau konten dewasa lain. Kita tidak pernah menginginkan itu.
Yang beredar saat ini di online justru bukan konten kita, tapi mengatasnamakan kita. Contohnya adalah bigoweb.co. Mereka menggunakan nama kita Bigo, dan merek kita, tapi itu bukan kita. Itu yang sangat penting. Saya ingin kesempatan ini untuk mengklarifikasi melalui Anda,
CNNIndonesia.com.
Detail teknis menangkalnya?T: Kami punya bukti, kami berkomunikasi dengan Google serta Kominfo untuk mencopot semua situs-situs tiruan tadi. Pak Steven akan menjelaskan bagaimana sistem filter kami bekerja dan pengendalian kontennya. Tentu kami tahu ada pengguna kita yang menggunakan platform ini dengan keliru, itu sebabnya ada konten
ofensif seperti itu. Pak Steven akan menjelaskan cara kerjanya.
Steven Zhang (S): Kita melakukan sensor secara bertahap dengan sistem sensor berlapis enam. Pada lapisan pertama kita punya 30 staff pengawas konten lokal. Semuanya adalah warga Indonesia.
 Staf pengawas konten porno Bigo Live (Foto: CNN Indonesia/Bintoro Agung) |
Lalu secara di sistem pusat, kita punya 300 staff pengawas yang bekerja di Guangzhou, China. Selain itu kita memakai kecerdasan buatan (AI). Setelahnya masih ada fitur
report button dan dua jenis notifikasi pengingat ke akun pengguna Bigo.
T: Saya pikir ini kombinasi antara teknologi dan intervensi manusia. Staf lokal tadi bertugas untuk mengenal kebiasaan lokal dalam bentuk bahasa juga isu sensitif di Indonesia. Jadi begitulah kita memfilter dan menyensor konten.
Jadi kalian bekerja sama dengan Google?T: Google salah satu mitra kami, benar. Tapi dalam hal sensor, semua kita lakukan sendiri lewat teknologi AI yang didukung oleh perusahaan induk kami. Sistem ini sudah dipakai lebih dari 10 tahun dengan tingkat akurasi 94-95 persen untuk mendeteksi gambar bugil. Suatu hari kita bisa menapis 70 juta screenshot dari akun per akun.
Tindakan kami ini bisa terwujud setelah perbincangan dengan Kominfo pada 2 Desember lalu. Yang dimaksud oleh Pak Steven juga mendorong pengguna kami untuk membantu kami memblokir konten porno dan ofensif lainnya yang buruk bagi pasar Indonesia.
Berapa banyak orang Indonesia yang kalian pekerjakan di Bigo Indonesia?T: Ada 30 orang di bagian monitoring yang bekerja dalam 3
shift selama 24/7.
Sepertinya di Indonesia Bigo erat kaitannya dengan kontennya yang sangat dewasa sebagai hiburan. Sulit memisahkan keterkaitan Bigo dengan istilah dewasa. Bagaimana kalian menghadapi asumsi demikian?T: Untuk hal itu saya butuh bantuan anda untuk mengedukasi
audiens di sini. Saya berikan contoh sederhana. Jika Bigo berniat menampilkan konten pornografi itu akan sangat mudah. Kita tak perlu memiliki tim sensor, mereka juga tidak perlu bekerja 24/7, tidak usah juga mengambil 70 juta
screenshot setiap harinya, bukan?
Tapi banyak orang yang menyukai konten pornografi itu 'kan?T: Benar! Itu sebabnya kita perlu repot-repot memfilter konten. Kalau kita mau buat konten pornografi tidak perlulah kita buatkan sistem sensor,
kan lebih mudah? Itu sebabnya mereka salah menggunakan platform ini. Dan itu sebabnya juga kita butuh bantuan dari media, untuk memberitahu publik cara yang benar menggunakan platform kami. Jadi masalahnya di sini adalah karena masyarakat tidak paham, kami juga baru di sini, sejak Desember lalu, untuk mengedukasi publik.
Bagaimana contoh penggunaan Bigo yang baik yang sudah ada saat ini?T: Di Indonesia kita lihat bakat-bakat bagus yang menggunbakan Bigo agar menjadi penyanyi terkenal. Dan sekarang mereka berbisnis. Kita juga ada artis, saya lupa namanya, Julia Perez kalau tidak salah, yang baru sembuh dari kanker dan menggunakan Bigo untuk memotivasi penggemarnya untuk terus positif. Ada juga
food blogger atau
travel blogger yang menggunakan Bigo di Indonesia untuk mempromosikan destinasi wisatanya kepada orang-orang di China, Korea, dan di mana pun.
Kenapa baru sekarang datang ke sini? Kenapa tidak jauh sebelum Kominfo memanggil kalian untuk serius menangani masalah ini?T: Pertanyaan bagus, karena sejujurnya kita tidak menyangka akan populer secepat ini. Kita tidak memilih pasar, pasar yang memilih kami. Kami meluncurkan produk kami tanpa diketahui publik di Maret 2016 lewat AppStore. Tapi dalam sembilan bulan saja, sudah ada 60 juta pengguna di seluruh dunia.
Di Indonesia, sekarang sudah 10 juta. Begitu cepat hingga kami tak tahu sudah sepopuler itu. Barulah kita sadar bahwa kita harus melakukan ini dengan lebih pantas. Kami ingin membuka kantor dan lainnya dan perlu mengurus operasional, aplikasi, lisensi dan lainnya. Namun sebelum itu terjadi kita kena blokir. Jika anda ingat sebelumnya Kominfo juga menyebut mereka mencari kami, tapi kita belum punya kantor perwakilan di Indonesia. Bigo berkembang sangat cepat melebihi kemampuan operasional kami.
Ada berapa banyak kantor perwakilan di seluruh dunia?T: Sekarang kita punya kantor internasional di Thailand, Vietnam, di Indonesia, dan Singapura sebagai kantor pusat kami, dan juga di Taiwan.
Penduduk mana yang paling banyak menggunakan Bigo di antara negara itu?T: Sebenarnya berfluktuasi, tapi Indonesia masuk tiga besar. Untuk sementara Indonesia bahkan ada di posisi satu. Tapi untuk amannya, kita bilang tiga teratas saja.
Ada rencana mengajak host Bigo yang populer di Indonesia sebagai cara sosialisasi platform kalian?T: Dalam hal promosi, ya tentu saja kita akan melakukan itu. Kita punya band lokal yang ingin memamerkan bakatnya, ada yang pintar memasak, ada yang mempraktikkan cara make up profesional untuk artis. Tapi masalahnya belum ada kesempatan [menunjukkannya]. Jadi kita minta tolong ke media beri peluang untuk menyampaikan semua itu.
Fitur apa di Bigo yang paling populer di Indonesia dan di global?T: Saya rasa fitur
video call yang bisa langsung terhubung ke
fan atau pengikut anda di Bigo yang bisa dilakukan dalam satu ketukan saja. Fitur ini sangat unik, belum ada di aplikasi lain.
Dalam konten dewasa yang tadi kita bicarakan, kita tahu ada fitur 'gift' yang mana audiens bisa memberikannya kepada sang host. Itu menguntungkan untuk kalian. Tapi kalau konten dewasa itu dihapus, bukankah itu mengurangi profit kalian?T: Pendapatan?
Ya.T: Sama seperti platform media sosial lain, pendapatan adalah hal terakhir. Pendapatan bukan prioritas kami. Niat kami saat ini adalah menciptakan komunitas yang sehat dan positif serta memastikan orang-orang bisa menggunakan platform kami dengan benar. Jadi sejujurnya, berapapun pendapatannya, itu bukan fokus kami. Turun [pemasukan] atau tidak, tidak begitu penting.
Lalu berapa investasi yang akan kalian buat di Indonesia?T: Sulit mengatakannya dalam hal jumlah berapa uang yang kami taruh di sini karena yang kita lakukan sekarang masih dini. Langkah pertama kami adalah membuka kantor, mempekerjakan warga lokal, karena kita bermaksud berbisnis dalam jangka panjang.
Saat anda bilang akan berada di sini dalam jangka panjang, apa yang kalian lihat dari potensi pasar di Indonesia? Seberapa besar?T: Saya tidak akan menjawab menggunakan angka tentang kualitas pasar Indonesia. Namun dalam perspektif global saya, Indonesia tidak hanya sekadar pasar dalam hal populasi, karena kalian punya 200 juta lebih penduduk.
Tapi yang lebih penting kita ingin membawa pasar Indonesia ke pasar global karena kalian punya kebudayaan yang begitu kaya. Belum lagi kekayaan alam, lanskap, horizon, budaya, dan lainnya. Sebagai contoh ada seorang pengguna dari Korea Selatan yang selalu berhubungan dengan audiens Indonesia. Kenapa? Karena dia inign belajar bahasa Indonesia. Sesederhana itu. Itu baru satu hal yang memperlihatkan betapa pentingnya pasar Indonesia untuk Bigo.