Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan telekomunikasi PT Smartfren Telecom bersama penyedia jaringan ZTE Corporation bekejera sama untuk menguji coba teknologi baru yang mampu memperkuat jaringan 4G agar siap menuju 5G.
Teknologi yang akan diuji coba ini diberi nama
Massive Multi Input Multi Output (MIMO)
Base Station dan
Multi-Antenna Space Division Multiple Access (SDMA). Teknologi ini mengedepankan fungsi antena yang mampu memberi kapasitas koneksi lebih besar.
"Sekarang kita trial dulu teknologi baru ini. Massive MIMO jadi gerbangnya ke jaringan 5G," ucap Vice President Special Project Network Smartfren Munir Syahda Prabowo di kantor Smartfren, BSD, Tangerang Selatan, Senin (16/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbicara teknis, teknologi Massive MIMO ini diibaratkan Munir seperti jalan tol dengan banyak pintu. Pintu tol ini merupakan antena yang disediakan oleh Massive MIMO yang jumlahnya 64 buah.
Hal ini membuat kapasitas dan kecepatan koneksi yang akan diterima oleh perangkat mobile lebih mantap, karena 'pintunya' banyak sehingga terhindar dari penumpukan trafik.
Namun, Munir menjelaskan, hal ini tetap bergantung pada teknologi chip tiap ponsel. Semakin tinggi category (Cat) chipsetnya, maka kecepatannya memungkinkan lebih tinggi juga.
"Setinggi-tinggi cat ponsel saja, kalau sesuai bisa sampai 400 Mbps untuk download," sambung Munir.
Pun begitu dengan antena ponsel yang tersedia. Saat ini kebanyakan ponsel pintar masih menggunakan antena 2x2. Munir berharap ke depannya akan lebih banyak ponsel yang meningkatkan antena agar performa lebih bagus.
Di tempat yang sama, Group Chief Technology Officer Christian Daigneault turut menuturkan, teknologi Massive MIMO ini tidak perlu pembangunan menara baru, melainkan tinggal 'ditempel' di BTS yang sudah ada.
Yang jelas Massive MIMP ini baru bisa dipakai di jaringan TDD LTE saja.
"FDD mungkin baru bisa dalam satu atau dua tahun ke depan," tuturnya.
Uji coba yang sudah berlangsung sejak Januari ini baru dipasangkan di tiga lokasi, yakni dua di Surabaya dan satu di Jakarta.
"Ini baru percobaan, di kuartal tiga baru kami pasangkan di spot yang crowded alias banyak orang, seperti mal," imbuhnya.
Pre-5G Marketing Director ZTE Li Jiacheng mengklaim bahwa Massive MIMO ini mampu menjangkau area sejauh lima kilometer, serta ketinggian 30 lantai atau setara 100 meter.
"Keuntungan bagi pelanggan
coverage jadi lebih luas, di dalam gedung juga bisa terasa lebih kuat. Daya tahan baterai ponsel juga bisa lebih lama karena ponsel tak perlu bekerja keras untuk menerima sinyal saat di dalam gedung," lanjut Daigneault.