Jakarta, CNN Indonesia -- Mesin jet Trent 700 mendadak menjadi perbincangan di berbagai media setelah teknologi buatan raksasa otomotif asal Inggris Rolls- Royce itu diduga terlibat dalam aksi suap terhadap beberapa jasa penerbangan di beberapa negara, termasuk Indonesia.
Dalam pemberitaan
Telegraph, Rolls- Royce mempengaruhi Garuda Indonesia untuk membeli mesin Trent 700 buatan mereka yang digunakan di pesawat Airbus tipe A330. Ini pula yang menjerat Emirsyah Satar, eks Direktur Utama Garuda, dijerat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sebenarnya, Trent 700, merupakan mesin pertama dalam silsilah keluarga Trent yang terbilang sukses dalam kemunculannya untuk menjadi mesin pilihan maskapai penerbangan untuk pesawat berjenis Airbus bertipe A330.
"Pangsa pasar lebih dari 58 persen," seperti dikutip dari laman resmi Rolls- Royce.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
The Trent 700 pertama digunakan pada Agustus 1990, dan sertifikasi dicapai Januari 1994. Sedangkan pembuatannya telah diwacanakan sekira akhir tahun 1980.
Mesin tersebut, namanya kian melesat paska kemunculan maskapai penerbangan Cathay Pacific dengan pesawat bermesin Trent 700, pada Maret 1995.
 Ilustrasi pesawat A330 (Foto: ANTARA/Nyoman Budhiana) |
Mesin tersebut dipercaya tepat untuk disematkan kepada pesawat berbobot besar, seperti A330. Apalagi, jalur yang dilalui oleh pesawat terbilang ekstrim. Dengan menggendong Trent 700, kinerja pesawat A330 pada saat
take-off akan lebih baik, meskipun berbobot 75 ribu pound.
Desainnya, memiliki tiga poros unik yang diambil dari mesin RB211, dengan bobot lebih ringan namun tetap dapat bekerja secara optimal.
Ada beberapa kelebihan yang ditawarkan oleh mesin pertama dengan fitur dua kipas lebar tersebut. Kipas berbentuk pisau elastis itu dapat menghindari masuknya benda asing yang akan masuk ke dalam. Otomatis akan menurunkan biaya dalam pemeliharaan, serta mengurangi kebisingan mesin.
Untuk konsumsi bahan bakar pada mesin memang masih terus pada pengembangan, hingga muncul beberapa keluarga Trent di era 2000-an, yakni 772B, 700EP dan lainnya, yang mana masih masuk dalam keluarga Trent.
Dari serangkaian pengembangan itu terlihat dampak pengurangan sebanyak 0,5 persen untuk konsumsi bahan bakar. Siklus tersebut memiliki manfaat tersendiri terhadap lingkungan, baik polusi udara, maupun polusi suara.
Tidak heran banyak operator penerbangan memilih salah satu dari keluarga Trent untuk dipasang pada pesawatnya.
Berikut spesifikasi Trent 700 dari European Aviation Safety Agency (EASA):
Karakteristik
Tipe : Three shaft high bypass ratio, axial flow, turbofan
Panjang : 5.639 m (222.0 in)
Diameter : 2.47 m (97.4 in) (fan)
Berat : 6,160 kg (13,580 lb)
Komponen
Kompresor : 26-off Wide Chord Fan Blades, eight-stage IP compressor, six-stage HP compressor
Pembakaran : single annular combustor, 24-off Fuel Spray Nozzles
Turbin : Single-stage HP turbine, single-stage IP turbine, four-stage LP turbine
Performa
Dorongan maksimal: 300.3–316.3 kN (67,500–71,100 lbf)
Rasio Tekanan Keseluruhan: 36:1[7]
Bypass ratio: 5.0:1[7]
Spesifik Konsumsi Bahan Bakar: 0.565 lb/lbf/h (16.0 g/kN/s) [8] (cruise)
Rasio Berat: 51.35 N/kg (5.236 lbf/lb).
(tyo)