Jakarta, CNN Indonesia -- Operator Hutchison Tri Indonesia (Tri) bergegas untuk mematikan jaringan 2G secara bertahap di beberapa kota di Indonesia.
Menurut wakil presiden direktur Hutchison Tri Indonesia (Tri), Danny Buldansyah, perusahaannya berencana mulai mematikan jaringan 2G tahun ini.
"Mematikan jaringan 2G nantinya hanya akan berimbas ke 10 persen pelanggan atau sekitar 5,7 juta pelanggan di seluruh Indonesia," imbuh Danny usai konferensi media di Jakarta, Selasa (24/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses migrasi pelanggan 2G menurutnya akan dilakukan secara natural dan bertahap. Ketika pelanggan mengganti ponsel yang sudah mendukung jaringan 3G atau 4G, maka secara berangsur-angsur jaringan 2G akan dimatikan.
Danny menegaskan proses menghentikan dukungan terhadap pengguna akan dimulai di kota yang penggunanya jaringan 2G kian menyusut.
"Saat ini pengguna 2G tercatat masih banyak di Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera. Jadi kemungkinan kita tidak akan memulainya dari sana," imbuhnya.
Secara tersirat, ia juga menambahkan kalau di kota besar seperti Jakarta saat ini sudah didominasi pengguna ponsel berteknologi 3G dan 4G.
Besar kemungkinan Jakarta akan menjadi kota pertama yang terkena imbas keputusan ini.
Lebih lanjut, pria berambut putih ini menambahkan salah satu tujuan utama perusahaannya menghentikan dukungan teknologi 2G tak lain karena teknologinya dianggap kurang efektif. Terlebih penggunaan spektrum 4G saat ini terhitung lebih efektif dan memiliki kualitas lebih baik.
Meski memastikan akan mulai menghentikan penggunaan jaringan 2G, Danny memprediksi proses ini memerlukan waktu sedikitnya dua tahun.
"Saat ini sebenarnya sudah ada BTS 2G yang dimatikan. Untuk cakupan 2G akan dikonversi ke 4G dan dilakukan secara perlahan karena migrasi ini akan makan waktu sampai dua tahun ke depan," ungkapnya.
(tyo)