Tri Lebih Tertarik Ikut Lelang Spektrum 2,1 GHz

Ervina Anggraini | CNN Indonesia
Kamis, 26 Jan 2017 02:14 WIB
Meski siap mengikuti lelang spektrum 2,1 GHz dan 2,3 GHz, Tri menyatakan lebih tertarik mengikuti lelang dua blok di frekuensi 2,1 GHz.
Ilustrasi (Foto: Yusran Uccang)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Direktur Hutchison Tri Indonesia (Tri) Danny Buldansyah menyatakan pihaknya siap mengikuti lelang spektrum 2,1 GHz dan 2,3 GHz yang akan dilakukan pada kuartal pertama tahun ini.

Menurutnya, salah satu alasan utama Tri membutuhkan tambah spektrum tak lain karena trafik data pengguna yang saat ini sudah menyamai dua operator teratas.

Danny menegaskan saat ini Tri memiliki 56,8 juta pelanggan dengan konsumsi video streaming tertinggi dibanding layanan lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini spektrum yang kami miliki justru relatif setengahnya dari dua operator tersebut yang memiliki trafik sama. Masa pemerintah tidak kasih, kan tidak adil," pungkas Danny saat ditemui di Jakarta, Selasa (24/1).


Ia menambahkan saat ini 80 persen dari 56,8 juta pelanggan Tri merupakan generasi milenial yang aktif mengkonsumsi layanan video streaming.

Dalam sehari, Tri mencatat peningkatan konsumsi data dari 2,5 GB per bulan per pelanggan kini mencapai 3,4 GB per pelanggan sebulan.

Peningkatan tersebut disebut Danny menuntut adanya penambahan kapasitas untuk memberikan kualitas akses data. Lebih jauh ia mengaku pihaknya akan lebih fokus mengikuti lelang spektrum 2,1 GHz.

"Akan ada dua blok yang dilelang di spektrum 2,1 GHz, sementara 2,3 GHz hanya satu blok. Prioritas kami memang di 2,1 GHz, tetapi tidak masalah dengan 2,3 GHz," imbuhnya menambahkan.

Seperti diketahui saat ini spektrum 2,1 GHz memiliki total lebar pita 60 MHz yang telah diisi Tri sebanyak 10 MHz di blok 1 dan 2, Telkomsel di blok 3, 4, dan 6 sebanyak 15 MHz, Indosat dengan 10 MHz di blok 6 dan 8, serta XL Axiata sebesar 15 MHz di blok 8, 9, dan 10.


Meski begitu, Danny menyimpan kekhawatiran mengenai skema pembagian spektrum yang nantinya akan dipakai oleh pemerintah.

Ditegaskannya, pemerintah sebaiknya mempertimbangkan aspek jumlah pelanggan dan trafik masing-masing operator untuk menentukan pemenang blok dalam lelang nanti.

Mengenai kemungkinan pihaknya tidak dipilih sebagai pemenang lelang, Danny menegaskan ada beberapa skema yang kemungkinan akan ditempuh. Salah satunya yakni bekerjasama menerapkan network sharing dengan operator lain.

Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika berencana melakukan lelang dua blok masing-masing selebar 5 MHz di spektrum 2,1 GHz dan spektrum 2,3 GHz sebanyak 15 MHz.


Menkominfo Rudiantara menegaskan alokasi spektrum 2,1 GHz dan 2,3 GHz nantinya hanya diperuntukkan bagi operator seluler existing saja.

"Lelang spektrum 2,1 GHz dan 2,3 GHz hanya bisa diikuti operator seluler existing karena mereka saat ini yang putus asa membutuhkan tambahan spektrum," ungkap Rudiantara saat ditemui di kesepatan berbeda baru-baru ini.

Hal tersebut disebut Rudi lantaran trafik komunikasi operator seluler saat ini di sejumlah kota-kota besar sudah terlalu padat, sehingga membutuhkan tambahan spektrum. (evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER