Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara mengatakan regulasi penyebaran konten Facebook belum tentu sesuai dengan kondisi di semua negara di dunia. Untuk itu ia memastikan harus ada upaya sinkronisasi regulasi konten dari pihak Facebook dan pemerintah.
Menurutnya, meski Facebook sudah memiliki regulasi dan upaya tersendiri mengenai konten negatif dan pornografi, namun tetap harus mematuhi peraturan yang berlaku di satu negara. Mengingat setiap negara memilki batasan dan regulasi berbeda-beda.
"Kalau pornografi, Facebook
ngga ada basa-basi langsung (mengatasi). Hanya karena regulasi di negaranya berbeda dengan regulasi di Indonesia, jadi kita harus cari jalan bagaimana proses kerja sama ini terutama untuk penapisan lebih baik," kata Rudiantara saat ditemui di kompleks DPR, Jakarta, Rabu (1/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenai hal ini, ia mengatakan akan mengadakan pertemuan dengan perwakilan Facebook untuk mengatasi konten negatif dan pornografi. Selain membahas konten negatif dan pornografi yang belakangan marak beredar di media sosial, Rudi juga memastikan dalam pertemuan tersebut juga akan mendiskusikan penyebaran informasi palsu atau hoax.
Rudi yakin perusahaan yang digawangi oleh Mark Zuckerberg itu akan menaruh perhatian serius terhadap peredaran informasi hoax di Indonesia dan sejumlah negara lain di dunia.
"Saya yakin Indonesia akan menjadi perhatian karena menjadi negara atau pasar yang cukup besar bagi Facebook atau sosial media lain," pungkasnya.
Dari sisi pemerintah sebagai regulator, pria yang kerap disapa Chief RA ini mengaku sudah menyiapkan beberapa hal sebelum bertemu dengan Facebook, namun ia enggan menjelaskan secara rinci hal apa saja yang dimaksud.
Menurutnya, pemerintah bisa melakukan upaya penapisan lebih dini terhadap penyebaran konten negatif dan pornografi.
Seperti diketahui, Rudiantara berencana melakukan pertemuan dengan perwakilan dari Facebook Asia Pasifik untuk membahas upaya mengatasi konten negatif dan hoax yang diunggah ke Facebook.
Namun karena kendala personal dari perwakilan Facebook, maka Rudiantara memastikana kan terlebih dahulu melakukan pembicaraan melalui konferensi video pada 6 Februari nanti.
Ketika disinggung mengenai agenda pertemuan langsung dengan perwakilan Facebook, Rudi mengaku belum bisa memastikan kapan hal itu bisa dilakukan. Tetapi ia optimis setelah konferensi video, akan tetap ada perwakilan Facebook yang datang ke Jakarta untuk membahas peredaran berita hoax.
"Memang agak tertunda tapi setelah
video conference mereka (perwakilan Facebook) dipastikan akan ketemu secara fisik dengan saya," tambahnya.
(evn)