Jakarta, CNN Indonesia -- Ponsel segmen menengah yang membanjiri Indonesia dipandang sebagai hal yang bisa mendorong percepatan adopsi teknologi 4G.
Di sisi lain, CEO Erajaya Hasan Aula melihat segmen menengah sebagai pasar yang menarik bagi kelangsungan bisnis ponsel pintar di Indonesia.
Segmen ponsel yang dibanderol di kisaran harga Rp 1,5 hingga Rp 3 juta disebut Hasan akan berkembang pesat di tahun 2017. Terlepas dari ponsel tersebut besutan produsen asal China atau bukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Segmen ini (menengah) menawarkan ponsel dengan harga cukup terjangkau dan spesifikasinya juga sudah tinggi, saya rasa akan menjadi segmen utama tahun ini," imbuh Hasan ketika ditemui di Hotel JW Marriot, Kuningan, Jakarta.
Keputusan pemerintah yang mulai memberlakukan aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 30 persen untuk produsen ponsel disebut Hasan sebagai salah satu pemicu pertumbuhan industri lokal.
Hal itulah yang membuat harga ponsel bisa semakin terjangkau, tanpa harus terbebani pajak impor yang tinggi.
"Industri lokal saat ini mulai berkembang, perkiraan saya segmen menangah akan menguasai sekitar 30 persen dari total bisnis ponsel di Indonesia," ungkapnya.
Lebih jauh Hasan mengungkapkan Erajaya sebagai distributor ponsel memprediksi pertumbuhan penjualan ponsel pintar tahun ini sedikitnya tumbuh 10 persen dibandingkan tahun lalu.
Senada dengan yang diutarakan Hasan, lembaga riset IDC mencatat segmen
entry level mendominasi pengapalan ponsel di Indonesia. Bukan hanya itu, pada laporan Q3 2016 IDC mencatat pertumbuhan segmen menengan mengalami pertumbuhan paling signifikan.
Pangsa pasar ponsel 4G hingga Q3 2016 meningkat menjadi 58 persen dengan pertumbuhan sekunsial mencapai 8 persen.