Dukung Guru Belajar Coding, Samsung Pasok 53 Tablet

Bintoro Agung Sugiharto | CNN Indonesia
Kamis, 02 Mar 2017 10:26 WIB
Samsung menghibahkan 23 unit Galaxy Tab A8 dan 30 Galaxy Tab A with Stylus S-Pen untuk mendukung kemampuan guru belajar coding.
Samsung mendorong guru untuk belajar coding membuat aplikasi pendukung bahan ajar. (Foto: CNN Indonesia/Bintoro Agung)
Makassar, CNN Indonesia -- Samsung menyebut perangkat tablet cocok dipakai untuk kegiatan mengajar. Hal itu ditunjukkan oleh Samsung setelah memasok sejumlah Galaxy Tab A8 sebagai medium pelatihan guru di Makassar, Sulawesi Selatan.

Vice President Samsung Electronics Indonesia Lee Kang-hyun berujar pengenalan tablet akan memudahkan proses belajar anak-anak.

"Karena layarnya kan lebih lebar jadi lebih enak untuk proses mengajar," kata Lee di Makassar, Selasa (27/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan itu, Lee baru saja meresmikan Smart Learning Center bagi para guru di sana. Pusat pelatihan itu dilengkapi dengan 23 unit Galaxy Tab A8.


Bekal tablet itu akan 'memaksa' para guru sekolah lebih lihai menggunakan perangkat digital dibanding para muridnya. Ada kepercayaan di antara para guru bahwa siswa sekolah jaman ini jauh lebih mahir memakai gadget ketimbang gurunya sendiri.

"Penelitian dari Jepang menunjukkan sistem belajar dengan alat peraga memudahkan murid memahami materi pelajaran," imbuh Lee.

Lee juga menampik penggunaan tablet akan lebih sulit ketimbang ponsel cerdas sebagai medium ajar bagi siswa sekolah. Walaupun lebih mudah dibawa kemana-mana, layar ponsel dinilai terlalu kecil sebagai alat peraga.

Samsung juga mempersenjatai guru yang sudah mahir untuk melatih guru lainnya dengan 30 tablet tambahan. Total ada 53 Tab A lengkap dengan stylus S Pen yang diperbantukan ke guru yang tergabung dalam Ikatan Guru Indonesia (IGI).


Tablet tambahan tadi akan digunakan para instruktur IGI untuk melatih materi teknologi ke guru-guru lain di pelosok Nusantara.

"Para guru dilatih membuat aplikasi untuk bahan ajar sekalipun mereka tidak berlatar belakang ilmu TIK," kata Ketua IGI Muhammad Ramli Rahim.

Berdasarkan riset UNICEF pada 2014, 80 persen siswa sekolah saat ini memakai tablet, laptop, hingga ponsel cerdas untuk menyelesaikan tugas dan bersosialisasi di media sosial.

Sementara penelitian lain oleh Bambang Sumintono dari University of Malaya pada 2012 di Bali, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, dan Papua membuktikan cuma 30 persen guru yang mengakses internet dan hanya 4 persen saja yang memanfaatkannya untuk memperkaya bahan ajar.

Ramli menargetkan Smart Learning Center di Makassar yang dihibahkan oleh Samsung akan melatih 23 ribu guru dalam setahun dengan harapan mereka yang dilatih akan menularkan ilmunya kembali ke guru lain di seluruh Indonesia. (evn)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER