Jakarta, CNN Indonesia -- Kemunculan layanan belanja daring ternyata sudah mengubah kebiasaan masyarakat Indonesia dalam melakukan aktivitas jual beli. Bukan hanya itu, kini rata-rata pengguna layanan belanja daring tercatat menghabiskan setidaknya 10 persen dari pendapatan bulanannya untuk membeli beragam kebutuhan secara daring.
Hal itu terlihat dari hasil survei daring terbaru yang diadakan Lazada di terhadap 1676 responden dengan komposisi 57 persen perempuan dan 43 persen laki-laki. Dalam survei tersebut didapati saat ini pengguna kerap memanfaatkan layanan belanja daring untuk mencari referensi hadiah saat ada momen istimewa.
Haikal Bekti Anggoro, head of online marketing Lazada Indonesia mengatakan hampir 95 persen responden yang menjadi bagian dari survei mengaku mendapatkan inspirasi mencari hadiah melalui internet.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekitar 95 persen responden yang rata-rata berusia antara 18 hingga 35 tahun mengaku mendapat inspirasi untuk membeli hadiah melalui internet. Menariknya lagi, anak muda saat ini menganggap hadiah mahal lebih penting untuk diberikan ke orang terkasih," ungkap Haikal usai perayaan ulang tahun kelima Lazada di Thamrin Nine, Jakarta, Rabu (15/3).
Sebaliknya, responden yang berusia lebih dari 51 tahun justru menganggap hadiah bukan sekedar dilihat dari harganya, tepi lebih pada nilai barang itu sendiri. Responden berusia muda menganggap hadiah mahal penting diberikan untuk orang terkasih.
Jika dilihat berdasarkan jenis barang, gadget masih menjadi incaran bagi 79 persen responden laki-laki dan 65 persen respondel perempuan.
Sementara itu jika dilihat berdasarkan waktu, sekitar 75 persen responden memilih membeli hadiah sepekan sebelumnya. Dengan tujuan barang tersebut bisa diberikan sebagai hadiah tepat waktu.
Namun begitu, biasanya mereka kerap mencari informasi disela-sela waktu seperti saat jam makan siang atau ketika dalam perjalanan usai beraktivitas.
"Menariknya meski mencari inspirasi hadiah saat sedang di jalan atau di kantor, sekitar 82 persen transaksi justru dilakukan di rumah sebagai tempat nyaman untuk berbelanja online," imbuhnya.
Meski baru dilakukan pertama kali, pihak Lazada mengatakan hasil survei yang melibatkan responden di Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi ini bisa menggambarkan kebiasaan berbelanja online masyarakat Indonesia saat ini.