Singapura, CNN Indonesia -- Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta dan Institut Teknologi 10 November (ITS) akan mewakili Indonesia di ajang Shell Eco-marathon (SEM) di London, Inggris pada Mei 2017 mendatang. Kesempatan itu didapat setalah keduanya menduduki posisi 2 dan 3 di ajang Shell Eco-marathon di Singapura, dalam balap final Driver World Championship (DWC) SEM, Minggu (19/3).
UNS menjadi tim yang finis di urutan dua dengan mobil mereka Samudera IV yang mencatatkan waktu 2:00.96. Sedangkan tim ITS dengan mobil Sapuangin mencatatkan waktu 2:08.21.
Keduanya hanya kalah dari mobil yang dibuat DLSU Eco Car Team Kampus De La Salle Filipina yang finish pertama dengan waktu 1:53.67.
Tiga tim terbaik ini akan dibawa ke London untuk mengikuti ajang SEM Global 2017.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dosen Dr. Budi Santoso yang menjadi pendamping tim UNS menyatakan, pihaknya tak menyangka bisa menjadi tiga besar dan akan dikirim ke London.
"Sebab kami ini tim
underdog sama sekali tidak diunggulkan. Tapi kami berhasil menjadi perwakilan menuju London," kata Budi yang terlihat sumringah sekaligus haru.
Kompetisi ini adalah kompetisi kendaraan irit bahan bakar namun juga adu cepat di arena balap.
Pebalap tim Sapuangin, Fajar Aditya mengaku tidak percaya dengan hasil jika mereka akan terbang ke London. Strategi pengontrolan bahan bakar agar irit jadi salah satu yang membuat mereka juara.
"Saya percaya sejak awal, akan ada tim yang gagal. Dan tentunya kontrol bahan bakar, karena ini adalah lomba iri-iritan bahan bakar, tapi juga yang tercepat. Harus ada strategi khusus," kata Fajar kepada
CNNIndonesia.com.
Di London nanti, ia bersama tiga tim yang akan berangkat akan melawan tim-tim dari seluruh dunia. Waktu dua bulan ke depan akan dijadikan kesempatan mereka memperbaiki performa kendaraan mereka.
"Dua bulan ini kami akan riset agar kendaraan ini bisa bersaing di London," kata Fajar.
(pmg)