Dampak Kebijakan Trump, Meksiko Sasar Asia untuk Tanam Modal

Hafizd Mukti | CNN Indonesia
Senin, 03 Apr 2017 08:11 WIB
Kebijakan Trump yang mengancam Ford agar tidak membangun pabrik di Meksiko membuat mereka menyasar Asia untuk menanamkan modal, khususnya China.
Pabrik Ford di Meksiko tak jadi beroperasi setelah diancam oleh Donald Trump untuk membuat mobil di dalam negeri. (REUTERS/Carlos Jasso)
Jakarta, CNN Indonesia -- Negara bagian di Meksiko berpaling ke Asia dan wilayah lain karena perusahaan Amerika Serikat menahan rencana penanaman modal di negara tersebut akibat perintah Presiden Donald Trump untuk menciptakan pekerjaan di dalam negeri, khususnya industri otomotif.

Utusan tiga pemimpin negara bagian Meksiko dipimpin Konfederasi Nasional Gubernur (Conago) melakukan perjalanan ke China pada pekan ini untuk bertemu dengan pemimpin usaha dan membahas peluang menanam modal.

"Conago mengembangkan agenda dengan provinsi di China untuk membangun proyek investasi di negara kita," kata Conago melalui Twitter-nya kemarin (30/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"China dan Conago menyepakati membangun jembatan untuk berniaga, bukan tembok," kata "akun" tersebut.

Kekhawatiran akan kehilangan modal asing memuncak ketika Ford Motor Co membatalkan pembangunan pabrik senilai Rp22,4 triliun di negara bagian San Luis Potosi di Meksiko Tengah pada Januari 2017.

Trump, yang mencerca pengusaha AS berinvestasi di Meksiko, justru memuji keputusannya itu sebagai kemenangan besar. Namun, Ford menyerah untuk menurunkan permintaan mobil ukuran kecil.

"Kami tidak akan duduk dengan santai di sini. Kami akan beralih ke Asia, seperti yang telah kami lakukan. Kami ingin China untuk datang berinvestasi di Hidalgo," kata Gubernur Omar Fayad dalam sebuah wawancara.

"Kami juga ingin orang Jepang untuk berinvestasi di sini," kata Fayad menambahkan.

Fayad menyampaikan hal tersebut di sela-sela acara yang diselenggarakan oleh Anhui Jianghuai Automobile Group Co Ltd (JAC Motors) China dan Giant Motors dari Meksiko, yang menghadirkan basis perakitan baru kendaraan penumpang yang akan dilakukan di Meksiko.

Pemerintah daerah Hidalgo juga menjangkau perusahaan-perusaahaan di Eropa, Kanada, Amerika Selatan dan Timur Tengah, serta berharap untuk mengumumkan beberapa investasi lainnya di tahun ini, katanya.

Fayad mengatakan rencana investasi Hidalgo pada beberapa perusahaan AS, yang enggan ia sebutkan nama-namanya, baru-baru ini telah ditangguhkan tanpa batas waktu yang jelas.

"Jelas bahwa negara lain melihat ini sebagai kesempatan di Meksiko," katanya.

Pada Februari, JAC Motors dan Giant Motors bersama dengan distributor Chori Co Ltd mengatakan mereka akan menginvestasikan sekitar Rp2,9 triliun di pabrik yang sudah ada untuk membangun SUV di Hidalgo.

"Meksiko merupakan pasar strategis bagi JAC," kata Kepala Pasar Internasional JAC David Zhang di sela-sela acara itu.

"Jika produk dan layanan diterima dengan baik oleh pelanggan dan ada banyak permintaan di pasar tentu saja kita akan meningkatkan kapasitas produksi," kata Zhang menambahkan.

JAC, yang berencana membuat 10.000 kendaraan niaga dan penumpang di Meksiko selama tiga tahun ke depan, akan memulai menanam modal dengan berpusat pada penjualan di pasar setempat, kata Zhang. (pit/ant)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER