Jakarta, CNN Indonesia -- Boeing merilis konsep habitat buatan yang akan mereka buat dalam proyek jangka panjang menembus antariksa jauh bersama NASA. Wahana antariksa ini ditargetkan menjadi terminal pemberhentian sementara dan sistem transportasi NASA dari Bulan menuju Mars.
Desain wahana antariksa dari Boeing ini merupakan bagian dari proyek Space Launch System (SLS) dari NASA. Proyek SLS ini nantinya akan membuat habitat temporer di dekat Bulan. NASA menamai habitat itu sebagai Gerbang Antariksa Jauh (Deep Space Gateway).
DSG akan berperan jadi semacam pusat riset di luar angkasa. Ia juga jadi titik penghubung jalur kerja sama antara kekuatan komersial dan pemerintah dalam penelusuran antariksa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemampuan meluncurkan manusia dan kargo secara simultan di SLS akan membantu kami membangun pintu gerbang di empat peluncuran wahana di awal 2020-an," ujar Pete McGrath, direktur penjualan dan pemasaran global divisi eksplorasi antariksa Boeing di laman resmi Boeing.
Dengan demikian, fungsi DSG akan menyerupai Stasiun Antariksa Internasional. Namun DSG menitikberatkan keunggulannya dalam misi penjelajahan Mars.
DSG buatan Boeing ini akan menampung wahana antariksa yang membawa astronaut ke Mars suatu waktu. DSG juga akan menjadi rumah bagi wahana antariksa Deep Space Transport buatan Boeing.
DSG dinilai akan jadi terminal strategis dalam perkembangan jelajah antariksa di masa mendatang. Terlebih Boeing berencana memakai cahaya matahari sebagai bahan bakar wahana antariksa mereka.
Boeing merupakan salah satu dari enam perusahaan yang dipilih NASA yang tergabung dalam proyek Next Space Technologies for Exploration Partnerships (NexSTEP) untuk mengeksplorasi antariksa jauh dan menakar potensi komersial orbit rendah Bumi.
Selain Boeing, mitra NASA dalam proyek ini adalah Bigelow Aerospace LLC, Lockheed Martin, Orbital ATK, Sierra Nevada Corporation's Space System, dan NanoRacks.