Jakarta, CNN Indonesia -- BMW Group Indonesia, menjamin seluruh produknya, baik itu BMW maupun MINI tidak akan bermasalah saat diberi asupan bahan bakar tidak berkualitas baik. Mengingat, standarisasi emisi gas buang di tanah air saat ini masih menganut Euro 2.
Padahal, sudah sejak 2014 silam keluaran BMW yang masuk ke dalam negeri sudah berstandar Euro 4 hingga enam.
"Jadi kalau dibilang di sini Euro 2, mobil masih bisa tidak masalah, tetap masih bisa," kata Training Manager BMW Group Indonesia, Ariefin Makaminan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mungkin, kata dia, dahulu banyak masyarakat mengeluh akan kekurangan dari mobil-mobil keluaran Eropa. Namun kini, dalam memasarkan produknya di Indonesia, produsen telah terlebih dulu melakukan penyesuaian.
“Zaman dulu mungkin enggak, beda. Dulu banyak yang bilang mobil Eropa rewel dan sebagainya, karena bahan bakar yang tidak baik," ujar dia.
Kata dia, ada beberapa hal yang dilakukan oleh produsen asal Jerman itu sebelum melakukan pemasaran produknya ke negara berstandar bahan bakar di bawah Euro 4. Diantaranya seperti mengganti catalitic, hingga merubah engine manajemen.
"Misal mobil ada list nih, ada satu liat opsinya dia untuk negara-negara dengan bahan bakar kurang baik, tinggal klik dan keluar apa aja yang musti diganti. Jadi tau pas saat produkai,
oh ini mobil dengan bahan bakar jelek dan ini yang mesti diganti," ujar Arief.
Meski begitu, bagi Arief, jika rencana pemerintah, seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri LHK Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 benar terealisasi dalam waktu dekat. Konsumen tidak perlu kawatir dan melakukan
upgrade pada bagian mesin untuk menyesuaikan standar.
Justru, performa produk keluaran BMW akan semakin meningkat bila diberi bahan bakar berstandar Eropa saat ini. "Yang kami sesuaikan hanya mobil ini sanggup minum bahan bakar di Indonesia Euro 2, tapi secara standar Euro 4," kata dia.
Lagi pula, ia melanjutkan, jika berkenan, pihaknya tidak hanya akan membawa produk dengan standar Euro 4, melainkan juga Euro 6 sesuai dengan negara asal produksi BMW.
"Kalau Euro 6 kami langsung masukin yang enam sekalian. Kan sudah ada, cuma kesiapan dari pemerintah maupun Pertamina aja dan toh untuk hybrid aja kami udah kenalin," kata Arief.
(tyo)