Jakarta, CNN Indonesia -- Tesla mencatatkan jika pekan lalu adalah yang sangat bergairah. Pabrikan mobil listrik yang dibesut Elon Musk mencatatkan penjualan lebih besar dari Ford, yaitu 25 ribu unit hingga Maret 2017. Bahkan bukan tidak mungkin Tesla bisa menggeser General Motor di pekan ini.
Sebelumnya banyak yang meragukan jika Tesla bisa bersaing sebagai sebuah mobil elektrik. Namun di 2017 semuanya bisa dipecahkan Tesla dengan semua teknologi baru mereka yang menghasilkan mobil otonom mewah juga penjulan baterai secara besar-besaran termasuk memasang instalasi solar.
Sebagai seorang CEO, Elon telah berhasil mengubah sebuah
start up kecil menjadi kompetitor besar di industri otomotif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, seperti yang Elon cuitkan di Twitter, pertumbuhan Tesla ibarat sebuah pencapaian dan langkah Tesla selanjutnya adalah memperbaiki semua kelemahan termasuk di produk terbaru mereka Model 3, sedan pertama seharga USD35 ribu sebelum terkena pajak. Yang mana sedan saat ini tengah mengalami penurunan tren penjualan.
SUV saat ini adalah model yang paling digemari. Kompak SUV mengalami peningkatan hingga 35 persen dari semua jenis mobil dan truk yang dijual di Amerika Serikat. Ini bisa jadi sandungan Tesla mengingat sedan sangat kecil mendatangkan profit bagi perusahaan.
Ibaratnya, Tesla mencoba masuk ke pasar yang tidak berkembang dan bahkan berada di dasar klasemen penjulan industri otomotif.
Itu semua tergantung dari seorang Elon melihat celah pasar. Tapi apakah Tesla mampu menguasao proses transisi dari kendaraan mewah menjadi kendaraan massal?
Pencapaian Tesla di pasar otomotif merupakan sinyal positif. Elon semestinya mulai melihat kebutuhan dan transisi untuk masuk pasar massal, tidak hanya di tahun-tahun pertama, tapi untuk menjadi pemain yang berkelanjutan ada di kancah liga besar industri otomotif dunia.
(pit)