Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah sukses dengan pendaratan dan peluncuran kembali roket 'daur ulang', SpaceX untuk pertama kalinya dipercaya untuk meluncurkan satelit mata-mata badan militer AS.
Peluncuran satelit mata-mata ini pertama kali dilakukan pada Senin (1/5) pagi waktu setempat di Kennedy Space Center NASA di Florida.
Berbeda dengan misi peluncuran Falcon9 pada umumnya, SpaceX kali ini cenderung pelit informasi. Perusahaan milik Elon Musk ini tidak mengungkap muatan misterius yang dibawanya ke luar angkasa.
Mengutip
CNet, salah satu bocoran fitur istimewa yang tersedia pada roket ini yaitu tampilan kamera yang bisa mengawasi keseluruhan tampilan Bumi dari luar angkasa sepanjang waktu. Misi NROL-76 (National Reconnaissance Office) merupakan inisiasi yang digalang oleh badan militer AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menekan biaya, SpaceX kembali menggunakan roket rekondisinya pada peluncuran satelit mata-mata pertamanya itu.
NROL-76 diluncurkan menggunakan roket rekondisi Falcon 9 dan pesawat ruang angkasa Dragon.
Peluncuran roket mata-mata ini sejatinya dilakukan pada Minggu (30/4), namun ditemui kendala pada sensor. Hal itu kemudian bisa diatasi sehingga misi NROL-76 berhasil meluncur dan mengorbit sehari setelahnya.
Di saat yang bersamaan dengan peluncuran roket, SpaceX juga kembali mengumumkan bahwa pihaknya telah berhasil mendaratkan kembali roket usai merampungkan misi luar angkasa.
Roket rekondisi ini kembali mendarat di atas permukaan daratan. Dibandingkan pendaratan serupa di tengah laut, pihak SpaceX mengatakan pendaratan kali ini membutuhkan bahan bakar yang lebih banyak ketimbang sebelumnya.
Pihak perusahaan rencananya masih akan melakukan beberapa peluncuran roket sepanjang tahun 2017.