Jakarta, CNN Indonesia -- Samsung akhirnya resmi memboyong Galaxy S8 dan Galaxy S8 Plus ke Indonesia, kemarin (2/5). Kehadiran ponsel
flagship terbarunya ini menunjukkan kesiapan Samsung "berperang" di segmen premium.
Dengan menghadirkan fitur-fiturnya anyar Samsung masih ingin menjadi raja di pasar Indonesia yang sempat lesu di segmen premium. Samsung mengatakan bahwa fokus pada kebutuhan pengguna adalah kunci utama mereka.
"Segmen premium di 2016 memang sedikit turun. Kehadiran Galaxy S8 ini bertujuan untuk menggairahkan kembali segmen premium ini. Selain itu juga untuk kasih pengalaman baru untuk konsumen dalam berinteraksi dengan smartphone," terang Vice President IT and Mobile Business, So Djien Gie usai peluncuran duo Galaxy S8 secara eksklusif pada
CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan asal Korea Selatan ini juga menyebut kehadiran duo Galaxy S8 akan menjadi media untuk memperkenalkan berbagai inovasi terbarunya. Harapan lainnya yakni bisa memberikan inspirasi untuk produsen lain dan produk lain karyanya pada segmen di luar premium.
Menurut Djien Gie, penting bagi pihaknya untuk memberikan jawaban kepada kebutuhan pengguna sehingga mendorong dan memastikan konsumen membeli model terbaru. Mulai dari spesifikasi lebih tinggi yang bisa mendorong konsumen yang sebelumnya belum menggunakan ponsel premium model lama beralih mengadopsi Galaxy S8.
Rival senegara LG ini tidak mempermasalahkan adanya kompetisi dengan merek lain, lantaran mereka melihat kompetisi justru akan merangsang inovasi yang menguntungkan konsumen. Namun untuk memenuhi kebutuhan konsumen, Samsung mengatakan pihaknya punya pendekatan yang berbeda dengan kompetitor.
"Kami fokus membangun R&D sehingga mampu mengeluarkan inovasi yang kedepannya bisa menjadi trendsetter," ujar Djien menambahkan.
Namun begitu, ia mengakui pertumbuhan bisnis di segmen premium masih kecil dan perlu adanya akselerasi bagi pengguna. Salah satunya dengan upaya untuk mendorong ekosistem pendukung di segmen tersebut.
Kemunculan headset virtual reality dengan controllernya, kamera 360 baru serta Samsung Dex merupakan salah satu upaya Samsung mempertegas ekosistem pendukung di segmen premium. Kesemuanya tentu bisa terhubung dengan duo Galaxy S8.
Meski begitu, Djien tidak menampik ketertarikan masyarakat untuk perangkat virtual reality masih belum terlalu besar. Selain untuk potensi penggunaan pribadi, VR juga memiliki potensi besar untuk pendukung bisnis korporasi.
Senada dengan Djien, Marketing Director IT & Mobile Samsung Indonesia, Vebbyna Kaunang mengakui saat ini fokus pengguna VR masih sebatas untuk hiburan (menonton film dan bermain game)
"Sebenarnya potensi penggunaan VR sangat besar di bidang bisnis dan pendidikan. Kontraktor misalnya, bisa menunjukkan pada kliennya bangunan yang akan dibuat tanpa kesulitan. Eksplorasi VR dan kamera 360 juga bisa untuk tujuan pendidikan," tambah Vebbyna.