Jakarta, CNN Indonesia -- Survei terbaru yang dilakukan GfK menemukan tren teknologi yang berkembang saat ini berpotensi memberikan dampmak signifikan bagi pengguna. GfK menggarisbawahi setidaknya ada lima tren yang menjadi kunci yang dapat memengaruhi kehidupan masyarakat.
Dalam studi berjudul
The Connected Asian Consumer, GfK melaporkan ada lima tren teknologi yang berpotensi memberikan pengaruh signifikan. Kelimanya yakni pembayaran melalui ponsel, rumah pintar,
wearable device, realitas maya (VR) dan realitas tertambah (AR), dan kendaraan otonom.
"Dari kelima tren teknologi yang teridentifikasi, pembayaran melalui ponsel, rumah pintar, dan wearable device memiliki daya tarik signifikan di Asia Tenggara," kata Direktur Regional GfK Asia, Karthik Venkatakrishnan dalam keterangan resmi.
Ketiganya disebut Karthik mendorong tren dengan konsumen yang kini semakin terhubung dengan digital. Hal ini yang harus dipahami perusahaan untuk menghubungkan konsumen dan pengalaman menggunakan teknologi dengan produk yang mereka buat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tren pembayaran melalui ponsel saat ini tumbuh pesat seiring dengan aplikasi belanja daring yang kian populer. Di Asia Tenggara, Singapura dan Indonesia menjadi negara yang aktif menggunakan pembayaran melalui ponsel dengan masing-masing sebesar 37 dan 35 persen.
Sementara India dan Tiongkok masing-masing mengantongi 54 dan 48 persen dengan hampir setengah dari populasi sudah menggunakan aplikasi belanja dari lebih dari sekali dalam sepekan.
Harga ponsel yang kian terjangkau, ditambah populasi anak muda yang mengerti teknologi menjadi faktor penentu utamanya.
Tren kedua yang akan memengaruhi kehidupan manusia yakni semakin berkembangnya konsep rumah pintar. Terlebih saat ini bukan hanya tv satu-satunya perlengkapan rumah tangga yang dibenamkan koneksi WiFi.
Penyerapan positif terhadap perangkat AC pintar secara global mencapai US$42 juta di 2016 mendorong kemunculan perangkat rumah pintar yang memberi kemudahan untuk penggunanya.
Sementara perangkat
wearable mencatat pertumbuhan pertumbuhan mencapai 45 persen dengan volume penjualan 13 juta unit dari Januari hingga Desember 2016.
Dalam studi GfK di 16 negara tercatat ada 33 persen responden yang memonitor kesehatan mereka melalui aplikasi daring atau wearable device. China memipin tren ini dengan 45 persen, diikuti Amerika Serikat dan Brasil dengan 29 persen, Jerman 28 persen, dan Perancis dengan 26 persen.
Sementara dua tren lainnya yakni
virtual reality (VR) dan
augmented reality (AR) serta kendaraan otonoom diprediksi akan mengubah kebisaan penggunanya.
Teknologi AR dan VR saat ini sudah mulai digunakan oleh perusahaan ritel untuk memberikan pengalaman nyata para pembeli. Sementara di Indonesia, teknologi ini sudah diadopsi oleh perusahaan properti untuk mendongkrak pemasaran.
Tren kelima yakni kendaraan otonom yang akan membuat terobosan di ranah transportasi. Diperkirakan tahun ini adopsi kendaraan otonom akan mulai tumbuh dan lebih banyak di tahun mendatang.