Catatan: Artikel ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi CNNIndonesia.com
Jakarta, CNN Indonesia -- Istilah smart TV sekarang sudah akrab di telinga kita. Namun, masih banyak yang berpikir bahwa istilah smart atau pintar ini masih terbatas bahwa TV tersebut bisa terkoneksi ke internet, hal yang tidak bisa dilakukan pada televisi standar.
Ternyata dalam perkembangannya bukan hanya ponsel pintar yang berkembang dengan cepat, demikian pula smart TV juga berkembang maju.
Pada Quantum dot LED (Qled) TV-nya yang baru, Samsung membaginya dalam tiga kategori kelebihan, teknologi gambarnya yang disebut Qpicture, tampilan desain dan
simplicity-nya sebagai Qstyle, dan Qsmart untuk menonjolkan sejauh mana kepintarannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Membawa banyak fitur ke televisi tentu saja membuatnya menarik, sekaligus tantangan bagi vendor agar mudah digunakan dan diakses oleh setiap orang.
Seperti ponsel pintar yang tak semua fitur dimengerti, perangkat harus ada antarmuka dengan tampilan yang jelas, mudah diikuti dan diakses.
Di televisi, misalnya, dengan banyaknya fitur-fitur yang diusung, kita mungkin membayangkan betapa rumitnya remote TV yang disertakan, berapa besar, dan berapa banyak tombol-tombol harus ada pada remote.
Padahal sebagian besar dari kita saja tidak mengerti untuk apa tombol berwarna kuning, hijau, merah dan biru pada remote televisi standar.
Belum lagi banyaknya remote harus berada di atas meja, ada remote untuk televisi, untuk blu-ray / dvd player, sound system, game konsol, decoder tv kabel, dan semua peralatan tambahan lain yang terhubung ke televisi.
Ternyata di QLED TV, kategori Qsmart dimulai dengan One Remote. Alat pengendali jarak jauh ini berukuran cukup kecil dengan desain stylish, tetapi sederhana dan tidak memiliki banyak tombol.
Tidak ada tombol angka 1 sampai 10, tombol berwarna-warni, dan tombol dengan menu-menu asing. Dinamai one remote karena cukup satu remote ini saja untuk mengontrol televisi dan semua peralatan lain yang terhubung dengannya, dan remote-remote lain yang disertakan baik dari konsol game, dekoder, sound system, semua bisa disimpan.
Tidak perlu ribet untuk One Remote meng-
copy remote asli dari peralatan lain, karena setiap
device yang terhubung ke QLED TV akan otomatis dikenali.
 One Remote (CNN Indonesia/Lucky Sebastian) |
Kalau dulu kita harus mengingat apakah HDMI1 terhubung ke blu-ray, HDMI2 terhubung ke konsol game, dan seterusnya, sekarang tidak ada lagi kerepotan seperti itu, karena semua sudah dinamai sesuai dengan perangkat yang dipasang.
QLED TV ini juga bisa terhubung baik secara wireless maupun kabel LAN dengan internet, untuk manjalankan berbagai aplikasi konten tambahan, dari mulai yang free seperti Youtube hingga yang berbayar seperti Netflix, Amazon, Hulu, dll, sebagai alternatif konten yang lebih kaya selain siaran TV standar dan TV kabel.
Semua menu-menu ini tampil dengan preview menarik, seperti gambar film, informasi singkat, bahkan preview film tersebut.
Selain itu, TV berbasis OS Tizen ini juga bisa menjalankan aplikasi-aplikasi lain, termasuk film dari Google play atau musik dari Spotify, Deezer, dan banyak aplikasi lain lagi.
 Foto: Dok.Samsung Indonesia |
Untuk konten-konten berbayar ini kita bisa memasukkan data kartu kredit yang dilengkapi dengan perlindungan pin, dan langsung melakukan pembayaran melalui menu di televisi.
One Remote tidak hanya berfungsi dengan kendali tombol keypad, tetapi juga bisa mengerti perintah suara atau voice command, seperti membesar kecilkan suara, berganti acara, play, pause, dan stop pada film yang sedang diputar, cukup dengan berbicara pada mic one remote sambil menekan tombol microphone.
Semua koneksi device tambahan tidak terhubung langsung ke QLED TV, melainkan terhubung dengan One Connect Box, yang ditempatkan terpisah, bahkan bisa sampai 15 meter jauhnya dari televisi dengan koneksi hanya sebuah kabel
fiber optic berukuran diameter 2mm.
One connect box ini berisi segala port untuk terhubung dengan perangkat lain, dilengkapi konektor USB, HDMI, audio, antenna, dll. Saat kita ingin bermain game PC sekalipun, layar ini bisa terhubung dengan PC dan bermain game tanpa
lag lewat layanan Steam.
 Foto: Samsung Indonesia |
Satu yang menguntungkan untuk Samsung adalah perusahaan ini memiliki banyak produk dan divisi, seperti elektronik rumah tangga, komputer, dan divisi mobile phone. Dengan kondisi ini setiap pengembangan produk senantiasa dipikirkan tidak berdiri sendiri-sendiri tetapi bisa saling terhubung menjadi sebuah ekosistem.
Ambil contoh, dengan fitur smart view, QLED TV bisa terhubung wireless dengan ponsel pintar, sehingga konten dan aplikasi yang ada pada perangkat pintar itu bisa ditampilkan pada layar televisi yang lebih besar.
Bukan hanya sekedar mirroring, tetapi dengan pintar konten bisa diputar berjalan di background tanpa mengganggu fungsi ponsel pintar. Misal, saat mirroring YouTube dari ponsel, pengguna masih bisa berselancar sembari chattinng.
Smart view ini juga bisa berlaku kebalikannya, misal kita sedang menonton siaran televisi atau TV kabel, dan akan berpindah tempat menjauh dari televisi, misal masuk ke kamar atau ke kamar kecil, konten yang sedang diputar di televisi bisa ditampilkan di smartphone dan terus dinikmati tanpa terputus.
Pada ponsel terbaru Samsung, seperti Galaxy S8, ekosistem ini menjadi lebih luas dengan adanya Samsung connect, dimana smartphone selain bisa terhubung dengan televisi, juga bisa dengan peralatan lain seperti mesin cuci, kulkas, AC, dan IoT atau internet of things.
Selain konten, kemudahan koneksi, kemudahan pengendalian dan mengakses fitur, QLED TV ini juga sudah dilengkapi dengan ambient sensor, sehingga kontras layar akan mengikuti pencahayaan di-sekitar secara otomatis.
Saat siang hari dan televisi ada ditempat yang terang, otomatis layar akan menaikkan kontras sehingga tetap tajam dan mudah dilihat, sedangkan saat kita akan berangkat tidur dengan penerangan temaram, kontras ini akan menurun, sehingga mata kita tidak sakit karena silau saat menyalakannya, layaknya sensor cahaya pada ponsel pintar. QLED TV juga hanya membutuhkan 1,3 detik saat tombol
power ditekan, untuk siap digunakan menonton acara.
(tyo)