Jakarta, CNN Indonesia -- Pengguna Android dikejukan dengan penyebaran virus yang menyerang 36,5 juta pengguna Android. Virus tersebut menyebar melalui penipuan iklan yang mengintai Google PlayStore selama bertahun-tahun.
Malware yang dijuluki 'Judy' pertama kali ditemukan oleh perusahaan penyedia peranti lunak, Checkpoint. 'Judy' diketahui menyerang sedikitnya 41 aplikasi yang tersedia di PlayStore.
Kesemua aplikasi yang terinfeksi virus tersebut diketahui milik pengembang asal Korea Selatan, Enistudio.
Tanpa perlu menunggu lama, Google diketahui telah menarik semua aplikasi yang berpotensi terkena virus dari toko aplikasinya. Mengingat, penemuan ini cukup mengejutkan dan berpotensi menyebar dalam waktu cepat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbeda dengan malware lainnya, Judy bekerja dengan menyusup dalam iklan yang muncul di aplikasi yang terpasang dalam ponsel. Beberapa iklan yang muncul mengharuskan pengguna untuk meng-klik agar tampilan layar bisa kembali normal.
Alih-alih mendapatkan tampilan normal, hal ini justru memicu pendapatan ke operator penyebar iklan dan pembuat virus. Pembuat malware berhasil menyusup ke sistem perlindungan PlayStore dengan menciptakan aplikasi yang menjadi tempat 'bermukimnya' virus.
"Peretas menciptakan aplikasi yang seakan-akan normal untuk terhubung dengan perangkat korban. Ketika terpasang, mereka membuat koneksi dengan server untuk mencari keuntungan dari pengguna ponsel yang memasang aplikasi tersebut," tulis tim Checkpoint seperti dilansir The
Register.
Kasus virus Judy terjadi hanya selang sebulan setelah Google menemukan ada 49 aplikasi yang juga berpotensi menjadi sumber penyebaran virus.
Munculnya kasus penyebaran virus mengingatkan pentingnya memeriksakan informasi dan penilaian pengguna mengenai aplikasi sebelum mengunduhnya di PlayStore.