Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah merger antara AOL dan Yahoo, menurut keterangan sebuah sumber, perusahaan itu akan segera melakukan pemutusan hubungan kerja karyawannya secara besar-besaran.
Diperkirakan sebanyak 1.000 pekerja akan dirumahkan. Meski tampak banyak, tapi jumlah ini tak sampai 20 persen dari total pekerja AOL dan Yahoo.
Langkah ini sudah diperkirakan sebelumnya. Sebab, kedua perusahaan ini memiliki redudansi pekerja. Diantaranya tenaga untuk sumber daya manusia, keuangan, pemasaran, dan administrasi umum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses merger kedua perusahaan ini diperkirakan selesai minggu depan. Sebagaimana kita tahu, Verizon membeli kedua perusahaan ini. Gabungan keduanya diharapkan bisa menyokong teknologi dan konten pada layanan mobile operator telekomunikasi di Amerika Serikat itu.
Perusahaan gabungan AOL dan Yahoo ini akan mendapat nama baru, OATH. Rencana untuk menggabungkan dua perusahaan ini terus dilakukan dalam beberapa waktu belakangan.
Usaha ini cukup memakan waktu lantaran kedua perusahaan memiliki unit yang kohesif dengan aset dan masalah yang berlipat. OATH akan dikepalai oleh CEO AOL, Tim Armstrong, demikian seperti ditulis
Recode.
Sementara banyak eksekutif termasuk CEO Yahoo yang hengkang dari perusahaan merger itu. Marissa Mayer, mantan CEO Yahoo, termasuk dalam salah seorang yang akan dirumahkan. Besar pesangon yang akan diterimanya diperkirakan mencapai US$23 juta (sekitar Rp 306 miliar), seperti ditulis
Business Insider.