Jerman Uji Software Pendeteksi Wajah Pelaku Terorisme

CNN Indonesia
Minggu, 11 Jun 2017 14:48 WIB
Jerman akan mulai menguji software yang mampu mendeteksi tersangka terorisme ketika berkeliaran di tempat umum seperti stasiun kereta.
Ilustrasi pelaku terorisme. (Thinkstock/Tero Vesalainen)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jerman akan mulai menguji penggunaan teknologi software pemindai wajah pada musim panas ini. Teknologi tersebut akan membantu polisi mengidentifikasi dan menemukan tersangka terorisme lebih cepat.

Menteri Dalam Negeri Jerman, Thomas de Maiziere mengatakan bahwa piranti lunak tersebut akan diuji dengan sejumlah sukarelawan di stasiun Suedkreuz Berlin.

Maiziere mengatakan bila pengujian tersebut berhasil, maka pemasangan pemindai wajah itu akan diperluas ke daerah lain dan digunakan pula sebagai alat investigasi kriminal.

“Kami sudah memiliki video pengawas di stasiun kereta, tentu saja. Namun kami tidak dapat, misalnya, untuk menangkap gambar teroris yang sedang berlari ke software untuk memperingatkan kami kapan dia akan muncul di stasiun,” kata Maiziere saat diwawancarai surat kabar Tagesspiegel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Bila software ini terbukti handal, seharusnya bisa digunakan untuk kejahatan berat di tempat lain yang dilengkapi dengan kamera pengawas,” katanya.

Laporan Tagesspiegel mengatakan sistem baru tersebut dinilai tidak akan mengalami hambatan hukum karena penggunaannya terbatas pada sasaran tersangka.

Sehingga, penggunaan software itu tidak akan melanggar kebebasan sipil mereka yang tidak terlibat dalam investigasi.

Jerman telah mengalami sejumlah serangan teror sejak musim panas lalu, termasuk serangan mematikan di pasar Berlin Christmas pada 2016.

Kala itu, seorang teroris Tunisia membajak sebuah truk dan menabrakkannya ke kerumunan orang hingga menewaskan 12 orang.

Tersangka berhasil melarikan diri dengan bus dan dilanjutkan dengan kereta api. Ia diketahui melintasi beberapa perbatasan sebelum akhirnya ditembak mati oleh polisi di sebuah stasiun kereta api di Milan.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER