Smartfren Belum Menyerah di Bisnis Digital

CNN Indonesia
Kamis, 15 Jun 2017 11:39 WIB
Smartfren menegaskan pihaknya tidak akan meninggalkan bisnis digital, seperti halnya yang dilakukan oleh Indosat Ooredoo terhadap Cipika.
Presiden Direktur PT Smartfren Telecom Tbk Merza Fachys (Foto: CNN Indonesia/Ervina Anggraini)
Jakarta, CNN Indonesia -- Operator telekomunikasi Smartfren memastikan pihaknya tidak akan mengikuti langkah kompetitor untuk meninggalkan bisnis digital. Presiden Direktur Smartfren Telecom Merza Fachys menegaskan pihaknya hingga saat ini menempuh strategi bisnis yang berbeda.

Fokus perusahaan yang masih bergelut di ranah telekomunikasi disebut Merza tidak memaksa pihaknya untuk meninggalkan bisnis digital. Terlebih lini bisnis rersebut bukan fokus utama Smartfren dalam berbisnis di ranah telekomunikasi.

"Kan tidak semua operator meninggalkan digital, karena strategi kami sejak dulu memang tidak mengembangkan sendiri tapi bekerjasama dengan pihak lain yang mau memanfaatkan jaringan Smartfren," pungkas Merza di kantor pusat Smartfren di Jakarta, Rabu (14/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, ia menegaskan ada layanan digital seperti musik dan video yang dikembangkan oleh Smartfren dan tetap bekerjasama dengan pihak luar.

Alih-alih meninggalkan bisnis digital, ia mengaku tetap akan mempertahankannya. Terlebih hingga saat ini fokus dan kontribusi terhadap total pendapatan perusahaan tidak sebesar dan bisnis inti di bidang telekomunikasi.

"Bisnis digital memang selama ini bukan fokus Smartfren, maka tidak heran jika tahun lalu kontribusinya hanya 2 persen dari total pendapatan," pungkasnya.

Dibandingkan harus merogoh kocek besar di ranah digital, ia mengaku tahun ini pihaknya akan lebih fokus pengembangan jaringan dan layanan data.

Untuk itu ia mengatakan pihaknya akan mengalokasikan US$150 juta dari total belanja modal (Capex) hingga akhir 2017 untuk layanan telekomunikasi. Sumber pendanaan disebutnya diperolah dari fasilitas pinjaman dari China.

"Investasi terbesar kami tahun ini masih seputar mograsi pelanggan CDMA ke LTE. Termasuk pengembangan jaringan, penambahan kapasitas data dan memperbaiki kualitas jaringan," ucapnya.

Sekdar informasi hingga saat ini Smartfren mencatat telah menggelar 4G/ LTE di 200 kota dan telah mengantongi 11 juta pelanggan dengan 35 persen diantaranya merupakan pengguna CDMA.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER