Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengimbau pengelola Teknologi Informasi (TI) seluruh kementerian dan lembaga untuk mengantisipasi
ransomware Petya pada hari pertama masuk kerja usai libur lebaran besok. Hal ini penting mengingat Indonesia terancaman menjadi sasaran
malware tersebut.
"Sebagai antisipasi meluasnya insiden, pada Senin (3/7) mendatang, Id-SIRTII/CC telah menyusun langkah-langkah untuk pencegahan dan mitigasi
ransomware tersebut," bunyi pengumuman di laman
Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure/Coordination Center (Id-SIRTII/CC), dikutip Minggu (2/7).
Langkah yang dimaksud adalah mengantisipasi
ransomware berbahaya dengan menonaktifkan sementara LAN/
Hotspot dan melakukan
back-up data ke penyimpanan yang terpisah. Kominfo meminta langkah-langkah ini perlu diketahui dan dijalankan oleh seluruh divisi TI kementerian dan lembaga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Kominfo juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai serta berupaya melakukan tindakan pencegahan terhadap ancaman virus
ransomware Petya. Diketahui, saat ini, perusahaan-perusahaan global tengah digempur serangan siber tersebut.
Masyarakat diminta untuk selalu menggunakan sistem operasi asli dan
update berkala untuk menghindari Petya. Pasang antivirus dan
update berkala juga diperlukan. Selain itu, pengguna internet juga diminta memasang
password yang aman dan menggantinya secara berkala.
Kominfo juga telah memberikan petunjuk melalui laman Id-SIRTII/CC agar masyarakat bisa menangani
ransomeware Petya yang mirip dengan
ransomware Wannacry melalui laman
https://idsirtii.or.id/halaman/tentang/faq.html.
Serangan virus Petya paling banyak terjadi di Ukraina, kawasan Eropa Timur, dan Asia Selatan. India dilaporkan menjadi negara yang paling banyak menjadi korban virus tersebut.