Mediasi dengan Pengemudi Buntu, Grab Siap Dimejahijaukan

CNN Indonesia
Selasa, 11 Jul 2017 10:01 WIB
Proses mediasi gagal, manajemen Grab Indonesia mengaku siap jika pengemudi akan membawa kisruh ini ke meja hijau.
Managing Director Grab Indonesia, RIdzki Kramadibrata mengaku manajemen siap jika harus menempuh jalur hukum untuk kisruh dengan pengemudi. (Foto: CNN Indonesia/Trisno Heriyanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, mengatakan pihaknya tidak masalah jika proses mediasi dengan pengemudi GrabCar berujung buntu. Bahkan ia juga mengaku siap jika kisruh ini berlanjut ke tingkat pengadilan.

"Tentunya itu (memperkarakan ke pengadilan) adalah hak setiap warga negara untuk menempuh jalur hukum. Kami hargai itu, hormati itu. Tidak menjadi masalah," terang Ridzki usai konferensi pers di Gedung Lippo Kuningan, Jakarta, Kamis (6/7).

Sebelumnya, perusahaan taksi online ini juga sempat menyatakan bahwa pihaknya masih akan mengutamakan mediasi yang digelar hari ini (10/). Mediasi tersebut sejatinya untuk menyampaikan kesalahan-kesalahan pengemudi yang akunnya dibekukan dengan lebih terperinci.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sementara itu, para pengemudi yang tergabung dalam Front Driver Online Indonesia sebelumnya telah mengumumkan penunjukkan LBH Lasmura sebagai kuasa hukum. Bachtiar E Sitindjak selaku pimpinan kuasa hukum LBH Lasmura dalam kasus ini mengatakan bahwa pihaknya bersedia mendampingi dan mengedepankan mufakat untuk penyelesaian masalah. 

"Tetapi nantinya jika dari manajemen Grab Indonesia atau dari rekan-rekan kami tidak menemui kata sepakat atas tuntutan ini, kita akan memproses ke ranah hukum selanjutnya. Kita mungkin akan bawa ke pengadilan," kata dia pada awak media.

Hanya saja, proses mediasi harus berujung buntu lantaran pengemudi menganggap manajemen Grab tidak memiliki itikad baik untuk menyelesaikan masalah. Setelah menunggu lama, perwakilan pengemudi GrabCar beserta kuasa hukum yang berjumlah 15 orang harus kecewa lantaran tidak mencapai kesepakatan apapun.

Bukan hanya itu, disela pertemuan nyaris terjadi perselisihan antara manajemen dan pengemudi yang memantik baku hantam.

"Terjadi perselisihan dan hampir baku hantam karena mereka tidak berkomitmen dengan apa yang disepakati bersama. Mereka (manajemen Grab) juga telah menyiapkan 15 petugas keamanan di tempat yang seharusnya ada proses mediasi," terang Nur Adim alias Aris Clowor sebagai Ketua Front Driver Online (FDO) Indonesia saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Senin (10/7).

Selain jalur hukum, pengemudi GrabCar bermaksud akan kembali menggelar aksi demonstrasi di Gedung Lippo Kuningan. Massa yang dibawa disebut akan lebih besar dari dua aksi sebelumnya pada 27 Juni dan 4 Juli.

"Kita akan nuntut yang sama. Dan tanggal 10,11,12 Juli akan kita lakukan aksi serentak bagi yang kena suspend dan yang tidak," ujar Aris.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER