Jakarta, CNN Indonesia -- Toyota menyambut baik perihal program vokasi bagi peserta didik yang merupakan siswa dan siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Namun, bila berbicara mengenai industri otomotif adalah persiapan Sumber Daya Manusia (SDM) terkait dengan teknologi.
"Otomotif paling penting adalah teknologi. Berartikan teknologi otomotif pasti akan berubah ke depannya," kata Direktur Administrasi, Corporate dan External Affairs Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam di kawasan industri Cikarang, Jawa Barat, Jum'at (28/7).
Menurutnya, sejak dini persiapan kepada SDM dalam menyambut hadirnya teknologi terbaru harus dilakukan. Sebab, para investor otomotif selain melihat pasar di negeri destinasi, juga memperhatikan kualitas SDM di dalamnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karenanya kepada masing-masing pemangku kepentingan di dunia pendidikan, ia meminta, agar dapat berdialog dengan pelaku industri otomotif mengenai teknologi yang bakal masuk ke Indonesia dalam waktu dekat.
"Jadi masing-masing industri berbicara ke dunia pendidikan, teknologi apa yang akan masuk dan pendidikannya apa yang perlu kami lakukan," ucapnya.
Ia memberi contoh, seperti pengembangan kendaraan ramah lingkungan berbasis listrik. Kata dia, untuk tentu memerlukan persiapan lebih, termasuk kepada SDM di balik pengembangannya.
"Udah punya belum? Bagaimana, siapa yang ngerjain. Jadi infrastruktur tidak hanya fisik tapi SDM juga. Oleh karena itu kita harus punya visi seperti apa sehingga tidak ketinggalan pasarnya," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan, pelatihan terhadap anak didik SMK jangan sampai melulu kepada industri otomotif dan sejenisnya. Sektor lain, kata dia, seperti pariwisata dan lainnya tidak kalah penting untuk pengembangan.
"Seperti di Thailand, penjual streed food itu berkelas, karena orang diberi kesempatan magang di hotel bintang lima. Pokoknya terutama industri kecil menengah," kata Bob.
(pit)