Kemendikbud Akui Subdomain Situsnya Diretas

Kustin Ayuwuragil | CNN Indonesia
Sabtu, 12 Agu 2017 11:17 WIB
Kemendikbud mengakui bahwa salah satu subdomain situsnya telah diretas. Atas aksi tersebut, Kemendikbud akan menutup subdomain tersebut.
Situs kurikulum.kemdikbud.go.id diretas. (Foto: kurikulum.kemendikbud.go.id)
Jakarta, CNN Indonesia -- Situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sempat lumpuh pada Jumat (11/8). Menanggapi hal ini, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kemendikbud Ari Santoso mengkonfirmasi aksi peretasan tersebut.

Ia tak menyangkal bahwa salah satu subdomain situs Kemendikbud memang telah disusupi oleh peretas.

"Iya, memang diretas tapi itu bukan portal utama Kemendikbud karena yang utama jelas kami lindungi. Subdomain yang diretas sebenarnya saat ini sudah tidak digunakan," imbuh Ari kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Subdomain yang dimaksud Ari tak lain adalah kurikulum.kemendikbud.go.id yang sempat menampilkan gambar dan pesan aneh.

Menurutnya, pihak Kemendikbud memang sudah tidak memakai subdomain yang diretas tersebut. Mengingat saat ini, pihaknya telah mengunakan sub domain lain untuk keperluan serupa.

"Itu (subdomain kurikulum) dulu dipakai untuk konsultasi publik perubahan kurikulum 2013 jamannya Pak Mohamad Nuh, tapi sejak jamannya Pak Anies Baswedan sudah tidak dipakai. Sejak 2015 hingga sekarang, untuk keperluan perubahan kurikulum kami pakai sub domain buku.kemendikbud.go.id," ucapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, insiden peretasan terjadi lantaran Kemendikbud sudah menarik sistem keamanan dari subdomain tersebut. Pihaknya merasa tak perlu lagi memberikan pengamanan, lantaran sudah memiliki subdomain baru untuk keperluan serupa.

Sementara itu, terkait keluhan yang disampaikan peretas, Ari mengaku tak ambil pusing dengan ancaman itu. Menurutnya, peraturan 'Full day school' dibuat hanya berupa pilihan dan bukan paksaan.

"Pelakunya mungkin tidak setuju dengan kurikulum saat ini. Tapi, Pak Jokowi kan bilang kalau sekolah lima hari itu pilihan jadi tidak wajib, kalau mau silahkan tapi kalau tidak mau bisa pilih sekolah yang tidak memberlakukan aturan itu," pungkasnya.

Untuk menghindari kejadian serupa, Ari menerangkan pihaknya akan segera menutup subdomain kurikulum dalam waktu dekat.

"Dalam waktu dekat subdomain itu akan kami tutup saja, karena emang ngga dipakai," ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, situs yang beralamat di www.kemendikbud.go.id sempat tak bisa diakses dan menyandang status 'situs tidak ditemukan' ketika dicari melalui mesin perambah.

Melalui pesan yang ditinggalkan, peretas memprotes kebijakan pemberlakuan Full day school.

"Selamat datang disurga kami? KAMI MANUSIA BUKAN ROBOT. KAMI BERPIKIR MENGGUNAKAN OTAK BUKAN HARDISK," tulis peretas yang menggunakan nama M4SC0D0T01 (+) feat azazel.

"GURU PUN JUGA BEGITU. MEREKA LELAH, KAMI JUGA LELAH. APALAGI MEMIKIRKAN RUMAHTANGGA #SalamPelajar #Fulldaydelete (+)." Diikuti pesan "No System Is Safe." (evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER