Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Jenderal APTIKA, Semuel Abrijani Pangerapan, mengumumkan bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika RI telah merilis 'Peta Jalan (Sebuah Pengantar): Perlindungan Anak Indonesia di Internet' pada Kamis (24/8) di Kantor Kominfo, Jakarta Pusat.
Peluncuran roadmap tersebut merespons kajian Proyeksi Penduduk Indonesia 2010 – 2035 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Perencanaan Pembangungan Nasional (Bappenas). Kajian tersebut memberikan estimasi jumlah penduduk Indonesia yang berusia antara 10 – 19 tahun sebanyak 45 juta jiwa atau sekitar 19.3 persen dari jumlah total penduduk Indonesia.
“Mereka inilah yang kerap disebut sebagai bagian dari Generasi Z, atau Generasi Post-Milenial. Mereka yang lahir pada kisaran tahun 1995 hingga 2012 tersebut adalah generasi muda digital native yang perilaku kehidupannya dipengaruhi oleh informasi di Internet,” sambung pria yang kerap disapa Semmy tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembanguanan potensi dan pengetahuan positif diharapkan bisa menjadi salah satu solusi menghadapi maraknya konten yang melanggar hukum seperti pornografi hingga radikalisme maupun perilaku online negatif seperti perundungan hingga pedofilia.
Kominfo bekerjasama dengan sejmlah pihak mulai dari komunitas, Kemdikbud, Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (KPPA), UNICEF, ICT Watch, Puskakom UI dan komunitas peduli anak seperti ID-COP untuk membuat peta jalan ini.
“Dengan adanya ini, kita bisa saling bersinergi dan saling bekerja sama untuk melakukan hal yang masif dan terarah di semua daerah. Dengan roadmap ini kita bisa bagi seluruh Indonesia bisa dicover literasi dan edukasi pemanfaatan internet di indonesia,” sambungnya.
Kendati demikian, naskah peta jalan tersebut masih belum sempurna dan diharapkan baru akan rampung tahun depan. Kominfo juga berniat untuk terus memberikan pembaruan naskah roadmap di masa depan.
Peta jalan ini nantinya akan didistribusikan ke sekolah-sekolah di Tanah Air secara gratis. Di masa depan, naskah bukunya akan dibuat lebih menarik dan sederhana sehingga bisa dimengerti baik oleh orangtua maupun anak-anak.
Peluang bisnis bagi operatorSemuel mengatakan bahwa Kominfo juga telah menghimbau para operator telekomunikasi untuk memberikan layanan khusus bagi anak. Menurut pria yang pernah menjabat sebagai ketua Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2012 itu, layanan tersebut adalah peluang bisnis yang besar bagi operator.
Data APJII menunjukkan bahwa 75,5 persen penduduk Indonesia yang berusia 10 – 24 tahun, atau sekitar 24,4 juta anak muda, adalah pengguna Internet. Jumlah keberadaan mereka menyumbang tak kurang dari 18,4 persen total pengguna Internet Indonesia yang berjumlah 132,7 juta jiwa saat ini.
"Ini adalah peluang bagi para operator, bukan membebani. Orang tua butuh konten untuk anak-anaknya. Kalau ada, layanan ini akan disambut baik bagi oleh orangtua karena yang beli paket data kan orangtuanya bukan anak-anaknya," ujarnya.
Kominfo juga akan memuluskan layanan dari operator itu dengan memasukkannya ke dalam daftar putih yang memungkinkan layanan diakses oleh seluruh sekolah di Indonesia. Konten-konten di white list biasanya juga dianjurkan untuk diakses anak-anak.